Bom Kampung Melayu Jadi Perhatian Dunia

Teror bom Kampung Melayu menghiasi sejumlah pemberitaan media internasional. Sebagian mengaitkannya dengan ISIS.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 25 Mei 2017, 10:41 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2017, 10:41 WIB
Polisi Lakukan Olah TKP Ledakan Kampung Melayu
Polisi dan Puslabfor lakukan olah TKP ledakan di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5). Bom bunuh diri yang dilakukan 2 orang ini menewaskan 3 anggota Polisi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta, Ibu Kota Indonesia, kembali menjadi sorotan dunia. Kali ini, perhatian tertuju pada aksi teror bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang terjadi pada Rabu 24 Mei 2017, sekitar pukul 21.00.

Dua bom rakitan meledak di Halte Transjakarta Kampung Melayu. Peristiwa ini menewaskan lima orang, dua di antaranya merupakan pelaku bom bunuh diri dan tiga lainnya adalah anggota kepolisian yang bertugas patroli di sekitar lokasi kejadian.

Bom Kampung Melayu juga melukai setidaknya 10 orang. Lima korban luka merupakan anggota kepolisian, sementara lima lainnya warga sipil.

Serangan nahas itu menghiasi laman sejumlah media internasional. Kantor berita asal Amerika Serikat, CNN, Selasa (25/5/2017) mengulasnya dalam artikel berjudul "Suicide bombings kill 3 officers at Jakarta bus station, police say".

"Belum jelas siapa yang melakukan serangan. Berdasarkan riwayat, ISIS telah mengklaim bertanggungjawab atas sejumlah aksi terorisme di Indonesia," tulis CNN yang menduga kuat bahwa bom Kampung Melayu mungkin menjadi bagian aktivitas ISIS.

Sementara itu, The Guardian pada 24 Mei 2017 memuat kabar serupa dengan judul 'Jakarta suicide bombers kill three police officers in bus station attack'.

"Masing-masing ledakan terjadi dalam rentang jarak lima menit," tulis The Guardian dalam artikelnya pada 24 Mei 2017.

Media Inggris, BBC menulis kabar berjudul 'Police officers die in Jakarta suicide bombing' pada 25 Mei 2017.

Sejumlah media Asia seperti Channel News Asia, Asian Correspondent, dan The Strait Times juga memuat pemberitaan terkait teror tersebut.

Laporan Asian Correspondent pada 25 Mei 2017 mengambil tajuk 'Indonesia: 3 policemen killed, 10 wounded in suspected suicide attack in Jakarta'.

"Juru bicara kepolisian mengatakan bahwa ledakan (di Kampung Melayu) disebabkan oleh sebuah alat peledak rakitan yang terbuat dari panci kukus (pressure cookers). Alat itu serupa dengan yang digunakan pada serangan di Bandung, Februari 2017 lalu," tulis Asian Correspondent.

Channel News Asia melansir kabar bom Kampung Melayu dengan judul '5 killed after blasts hit bus terminal in Jakarta.'

Sementara itu The Strait Times, mengabarkan aksi teror ini dengan tajuk 'Suspected suicide bombers kill 3 police officers, wound 10 in Jakarta' pada Kamis 25 Mei 2017.

"Beberapa korban ledakan (Bom Kampung Melayu) berusia 17 dan 19 tahun. Keduanya terluka cukup parah," tulis The Strait Times

Dengan tajuk 'Three dead confirmed in Jakarta double bombing' Al Jazeera turut melaporkan teror bom Kampung Melayu.

"Ini merupakan serangan terbesar di Jakarta sejak setahun terakhir. Polisi Indonesia mengatakan bahwa mereka telah bersiaga pascaserangan di Manchester dan mereka telah memprediksi akan terjadi sesuatu (di Indonesia), tapi mereka tidak tahu kejadian apa dan di mana lokasinya," muat Al Jazeera dalam laporannya.

Time, media Amerika Serikat memilih judul 'Suspected Double Suicide Bombing Kills Three Police Officers, Injures 10 Others in Indonesia' untuk melaporkan aksi teror tersebut.

"Petugas khusus bahan peledak tengah menyelidiki ledakan (Bom Kampung Melayu) dan dijaga oleh sejumlah polisi dan militer bersenjata lengkap," tulis Time pada 25 Mei 2017.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto menyatakan, serangan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, merupakan bagian dari serangan global.

"Menurut saya ini serangan global, kaitannya dengan kondisi global saat ini," ujar Setyo di lokasi kejadian pada Rabu 25 Mei 2017.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya