Liputan6.com, Tokyo - Beberapa waktu lalu, dunia internasional dihebohkan oleh pemberitaan Putri Mako dari Jepang yang rela melepas gelar kebangsawanannya. Pasalnya, ia memilih lelaki pendamping hidupnya yang berasal dari kalangan rakyat jelata.
Putri Mako merupakan anak perempuan dari Pangeran Akishino dan Putri Kawashima Kiko. Berdasarkan hukum kekaisaran Jepang selama berabad-abad, seorang putri diharuskan melepaskan gelar kebangsawanannya jika ia memilih menikah dengan orang biasa.
Pria pujaan hati Putri Mako diketahui bernama Kei Komura. Ia bekerja di sebuah firma hukum di Jepang. Kei seorang mahasiswa pascasarjana yang pernah berperan sebagai 'Prince of the Sea'Â dalam sebuah iklan pariwisata.
Advertisement
Pasangan ini bertemu lima tahun lalu saat keduanya menempuh pendidikan di International Christian University di Tokyo.
Selain kisah Putri Mako yang rela melepas status kebangsawanan nya demi menikahi orang biasa, kisah serupa juga terjadi di beberapa belahan dunia lainnya.
Seperti dikutip dari situs Business Insider, berikut 10 kisah keluarga Istana yang menikah dengan orang biasa:
1. Jetsun Pema, Ratu Bhutan
Pertemuan keduanya terjadi pertama kali ketika Ratu Jetsun berumur 7 tahun dan Raja Jigme berusia 17 tahun saat melakukan piknik keluarga.
Kala itu Raja Jigme berjanji akan menikahi Ratu Jetsun ketika mereka telah beranjak dewasa.
Jetsun Pema lahir pada tanggal 4 Juni 1990 di Thimphu ibu kota Bhutan. Ayahnya bernama Dhondup yang berprofesi sebagai pilot maskapai penerbangan dan ibunya bernama Aum Sonam Chuki.
Ratu Jetsun merupakan anak kedua dari lima bersaudara dengan dua saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Awal mula kehidupannya Jetsun Pelma dikenal sebagai orang biasa namun memiliki banyak koneksi dengan keluarga kerajaan.
Pendidikannya bermula di kota Thimphu tetapi masa remajanya ia habiskan di sekolah asrama di India. Ratu Jetsun sangat menyukai pelajaran bahasa Inggris, sejarah, ekonomi, geografi, dan melukis. Bahkan ia pernah menjadi kapten tim basket di sekolahnya.
Pada tanggal 13 Oktober 2011, Jigme Khesar Namgyel Wangchuck menikahi Jetsun Pema. Upacara pernikahan diadakan di ibukota tua Punakha, di sebuah biara Buddha abad ketujuh belas yang dikenal sebagai Istana Kebahagiaan Agung.
Pada tanggal 6 November 2015, berita tentang kehamilan kerajaan diumumkan ke seluruh dunia dan masyarakat Bhutan mengetahui bahwa Jetsun Pema mengharapkan anak pertama mereka berjenis kelamin laki-laki.
Hingga akhirnya pada tanggal 5 Februari 2016, Pangeran Gyensey lahir dan disambut rasa bahagia oleh masyarakat Bhutan.
Advertisement
2. Kate Middleton, Putri Inggris
Pertemuan pertama Kate Middleton dengan Pangeran William bermula pada tahun 2001. Saat itu Kate berusia 19 tahun. Keduanya bertemu ketika berkuliah di Universitas St Andrews.
Setelah menjalani proses perkenalan selama delapan bulan, keduanya menjalin hubungan spesial. Memasuki usia Kate yang ke-29 tahun Pangeran William mengumumkan kepada publik mengenai berita pertunangannya. Hingga akhirnya kedua pasangan tersebut menikah di Westminster Abbey pada tanggal 29 April 2011.
Kate Middleton lahir di Royal Berkshire Hospital, sebagai anak tertua dari 3 bersaudara dari pasangan Carole Elizabeth Middleton (seorang pramugari) dan Michael Francis Middleton (seorang pramugara) yang kemudian menjadi awak perencana penerbangan untuk British Airways.
Orangtua Kate tinggal di kota Amman Yordania saat bekerja di British Airways dari tahun 1984-1986. Di sana Kate masuk taman kanak-kanak berbahasa Inggris sebelum pulang ke Berkshire. Di kampung halamannya Kate masuk sekolah dasar St. Andrew di desa Pangbourne kemudian melanjutkan pendidikannya ke Downe House School.
3. Rania Al Yassin, Ratu Yordania
Rania Al Yassin adalah sosok ratu yang amat dicintai rakyatnya. Meski negara-negara Arab lain dilanda revolusi, Yordania masih relatif tenang dan tidak bergejolak.
Kisah sang Ratu Rania Al Yassin bagaikan sebuah kisah dongeng. Berawal dari kedua orangtuanya yaitu Faisal Sedki al-Yassin dan Ilham Yassin warga Kota Tulkarem.
Faisal merasa bertahan hidup di Tepi Barat tidak menjanjikan apa-apa karena konflik berkepanjangan dengan Israel. Akhirnya, lelaki itu berhasil menempuh pendidikan kedokteran di Yerusalem dan mencari peruntungan lebih baik dengan pindah ke Kuwait.
Buah hatinya tersebut lahir pada 31 Agustus 1970. Bayi itu diberi nama Rania Al-Yassin. Keluarga itu tidak bisa dibilang kaya raya. Penghasilan Faisal sebagai dokter anak tidak serta merta menghasilkan harta melimpah.
Namun, pasangan itu bisa memfasilitasi putri tunggal mereka ke sekolah terbaik. Rania menempuh pendidikan dasar hingga menengah di perguruan New English di Kota Jabriya, Kuwait.
Setelah lulus, Rania akhirnya memutuskan bekerja di perusahaan keuangan ternama di Yordania. Di sebuah pesta yang diselenggarakan perusahaan itu lah yang mempertemukan keduanya.
Pangeran Abdullah langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Tidak disangka, demikian pula yang dirasakan Rania. Bahkan Rania tidak tahu lelaki yang ia sukai adalah Pangeran Abdullah.
Tidak lama pacaran, keduanya menikah di awal 1993. Mulanya banyak anggota kerajaan mencibir Rania. Dia dianggap tidak berasal dari keluarga bangsawan.
Rupanya Rania tidak cuma bermodal tampang rupawan. Dia memikat hati keluarga besar Kerajaan Yordania, terutama rakyat, berkat kecerdasan dan perjuangannya dalam pelbagai kegiatan sosial.
Statusnya sebagai istri pangeran berubah seratus delapan puluh derajat saat Raja Hussein meninggal awal 1999.
Sontak, Rania naik takhta menjadi ratu. Sepak terjangnya tidak berhenti. Kegiatan sosialnya makin menjadi-jadi. Media Barat mulai melirik karena dia benar-benar rupawan. Perempuan yang telah dianugerahi tiga anak ini sekarang tekun mengelola pendidikan di Yordania.
Advertisement
4. Letizia Ortiz, Ratu Spanyol
Kisah ini serupa dongeng. Tentang seorang gadis 'penjual rokok', yang kecantikannya memikat hati seorang pangeran, dan kemudian menjadi ratu di sebuah kerajaan. Dia adalah Letizia. Ratu baru Spanyol.
Seperti dikutip dari Daily Mail, perempuan bernama lengkap Letizia Ortiz Rocasolano itu ternyata sempat menjual tembakau ketika ia masih menjadi mahasiswa di sebuah universitas di Meksiko.
Layaknya gadis pada umumnya, Letizia menjalani pekerjaan sambilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti menjual rokok yang dilakukannya kala itu.
Letizia pertama kali belajar jurnalistik di Universitas Complutense Madrid pada awal tahun 1990. Ia lalu menempuh pendidikan master di sebuah universitas di Meksiko.
Setelah belajar di Meksiko pada pertengahan 90-an, dia akhirnya kembali ke Spanyol. Ia bekerja sebagai pembaca berita CNN.
Setelah itu ia melanjutkan karir nya sebagai pembaca berita utama di program berita Spanyol TVE, yang mempertemukan nya dengan sang calon suami, Pangeran Felipe.
Letizia dan Felipe lalu bertunangan pada tahun 2003, dan menikah pada tahun 2004 di Katedral Santa Maria la Real de la Almudena di Madrid.
Letizia berhenti berkarir setelah menikah dengan Pangeran Felipe. Pasangan itu memiliki dua anak, Infanta Leonor de Todos los Santos of Spain, lahir 31 Oktober 2005 dan Infanta SofÃa de Todos los Santos of Spain, lahir 29 April 2007.
Pada bulan Juni, Raja Juan Carlos I mengumumkan pengunduran sebagai raja Spanyol, menyerahkan mahkota kepada putra sulungnya Felipe. Letizia, yang dijuluki 'Kate Middleton Spanyol' pun ikut bertakhta di singgasana sebagai ratu.
5. Charlene Wittstock, Putri Monako
Salah satu wanita dari kalangan rakyat biasa yang menikah dengan anggota kerajaan adalah Charlene Wittstock. Sebelum menjadi Putri Monako, Charlene terlebih dulu dikenal sebagai seorang atlet cabang olahraga renang yang ikut berpartisipasi dalam Olimpiade Afrika Selatan.
Ia pertama kali bertemu dengan suaminya, Prince Albert II dari Monako, pada tahun 2000 silam saat Charlene tengah melakukan kunjungan ke Monako lantaran ada sebuah penyelenggaraan kompetisi renang.
Mereka kemudian saling jatuh cinta dan mengumumkan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih di tahun 2006, tepat saat dilaksanakannya Olimpiade di Turin, Italia.
Mereka kemudian sepakat untuk menikah pada tanggal 2 Juli 2011 silam. Kini, pasangan ini tengah menunggu kelahiran buah cinta mereka yang pertama.
Setelah menikah dengan Prince Albert II, Charlene mendapatkan gelar 'Her Serene Highness the Princess of Monako'.
Advertisement
6. Lalla Salma, Putri Maroko
Kisah Putri Lalla Salma bermula dari keluarga yang sangat sederhana. Sang ayah bernama Al-Haj Abdel Hamid Bennani. Ibunya Naima Bensouda hanya mengurus rumah tangga. Perempuan berparas ayu ini lahir pada 10 Mei 1978 di Fes, kota terbesar kedua di seantero negeri.
Keluarga dari awal sudah kaget ketika melihat betapa rupawannya Salma ketika lahir. Rambutnya yang merah menyala, membuat perempuan berparas cantik tersebut mudah dikenali hingga beranjak dewasa.
Salma mengalami musibah saat berusia tiga tahun dimana sang ibu meninggal dunia. Padahal ayahnya tidak bisa merawat dua anaknya sendirian karena harus bekerja. Akhirnya, Bennani mengirim Salma dan adiknya ke rumah sang nenek di Ibu Kota Rabat.
Nenek Salma yang membiayai dan merawat dia sejak kanak-kanak hingga remaja. Sang nenek menyuruh dia belajar keras.
Ketika beranjak remaja, perempuan cantik ini lantas diterima masuk sekolah ternama, Lyce Moulay Youssef. Di sana Salma menerima pendidikan ala Prancis.
Selama sekolah Salma cukup menonjol. Ia disukai banyak orang karena kecantikannya serta ia juga dikenal pintar dan tidak memilih-milih kawan.
Berkat didikan keras sang nenek, Salma akhirnya berhasil masuk salah satu universitas bergengsi Maroko, yaitu l'cole Nationale Suprieure d'Informatique et d'Analyse de Systmes.
Dia mengambil jurusan teknik informatika dengan spesialisasi rekayasa program. Nilai matematika dan sainsnya selalu di atas rata-rata. Setelah lulus berkuliah akhirnya dia memulai pekerjaan dan bertemu dengan calon Raja bergelar Muhammad VI.
Perjumpaan keduanya pun terjadi di perusahaan tempat ia bekerja. Berawal dari pertemuan itu keduanya mulai berkenalan. Kabarnya, Salma tidak sadar kalau Muhammad adalah putra mahkota kerajaan Maroko.
Setahun berpacaran, keluarga kerajaan menerima pilihan sang putra mahkota. Mereka menikah pada 12 Oktober 2001.
Hingga akhirnya, Raja Hassan meninggal. Wasiatnya menunjuk Muhammad jadi pengganti. Akhirnya, Salma mendapat gelar Putri Yang Dipertuan Agung Lalla Salma pada Maret 2002.
Pemberian gelar tersebut terhitung istimewa. Salma merupakan satu-satunya perempuan biasa Maroko yang mendapat gelar kebangsawanan. Sebelumnya, cuma anggota kerajaan yang bisa mendapat gelar itu.
7. Maxima Zorreguieta, Ratu Belanda
Maxima lahir pada 17 Mei 1971, Ia adalah istri dari Raja Willem-Alexander dari Belanda. Sebelum menikah, Maxima bekerja di perusahaan keuangan internasional di Argentina, New York, dan Brussel.
Maxima juga mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak dan matematika untuk siswa SMA. Maxima bertemu dengan Raja Willem Alexander di sebuah pesta di Sevilla Spanyol.
Saat pertemuan pertama tersebut, Maxima tidak tahu bahwa calon suaminya adalah seorang raja karena ia hanya mengenalkan namanya sebagai Alexander.
Mereka menikah pada 2 Februari 2002 dan dikaruniai tiga anak. Maxima dikenal memiliki kepedulian yang tinggi kepada imigran yang masuk ke Belanda.
Pengumuman yang tersebar ke seluruh Negeri Kincir Angin itu mengakhiri polemik berkepanjangan di kalangan publik setempat karena menyangkut latar belakang keluarga calon mempelai wanita. Maxima adalah putri Jorge Horacio Zorreguieta, mantan Menteri Pertanian Argentina di era pemerintahan Presiden Jorge Videla.
Periode pemerintahan Videla, antara 1976 sampai 1983 dikenang rakyat Argentina sebagai masa kekuasaan diktator.Â
Latar belakang politik inilah yang menjadi ganjalan bagi sebagian publik Belanda, sehingga isu kedekatan pangeran berusia 33 tahun dengan Maxima sempat menjadi perdebatan sengit dan luas di kalangan masyarakat setempat.
Pertama kali, masyarakat Belanda mengetahui kedekatan Pangeran Alexander dengan Maxima pada September 1999. Sejak saat itu lah keduanya menyatakan secara terbuka rencana untuk membentuk mahligai rumah tangga.
Kini, masyarakat di sana akhirnya menerima dengan senang hati pasangan baru kerajaan itu. Hal tersebut ditunjukkan dengan sambutan spontan kepada kedua mempelai seusai pengumuman pertunangan.
Advertisement
8. Masako Owada, Putri Jepang
Masako Owada adalah anak perempuan tertua dari Hisashi Owada yang berprofesi sebagai diplomat senior yang saat ini adalah Presiden Mahkamah Internasional. Ia memiliki dua adik perempuan kembar bernama Setsuko dan Reiko.
Masako meraih gelar BA di bidang Ekonomi secara magna cum laude dari Universitas Harvard. Ia juga sempat belajar sebentar di Universitas Tokyo, dalam rangka persiapan ujian masuk ke Departemen Luar Negeri Jepang.
Masako pertama kali bertemu dengan Putra Mahkota Naruhito ketika ia menjadi mahasiswa di Universitas Tokyo pada bulan November 1986. Meskipun beberapa orang mengatakan bahwa mereka sebelumnya pernah bertemu ketika ayahnya bertugas sebagai pendamping untuk anggota keluarga kaisar.
Masako dan Putra Mahkota terlihat bersama-sama beberapa kali di depan umum sepanjang tahun 1987.
Pada tanggal 9 Juni 1993, mereka menikah dalam sebuah upacara pernikahan tradisional Jepang. Pangeran Mahkota dan Putri Mahkota mempunyai seorang anak, Putri Aiko (gelar resminya adalah Toshi no Miya, atau Putri Toshi), lahir pada tanggal 1 Desember 2001.
9. Grace Kelly, Ratu Monako
Sebuah pernikahan agung yang spektakuler digelar pada 19 April 1956, antara Pangeran Monaco, Rainier III dengan aktris cantik Hollywood, Grace Kelly.
Kelly menjadi primadona di masanya dan masuk jajaran perempuan paling cantik di dunia bahkan hingga saat ini. Ia adalah putri hasil pernikahan seorang mantan model dan pengusaha kaya raya Amerika Serikat.
Sebelum menjadi artis, perempuan kelahiran 12 November 1929 itu sempat bersekolah di American Academy for Dramatic Arts, New York.
Di tengah syuting film To Catch a Thief (1955) di French Riviera, Kelly bertemu Rainer Louis Henri Maxence Bertrand de Grimaldi. Itu bukan kisah cinta pandangan pertama buatnya. Namun, pria yang lebih dikenal sebagai Pangeran Rainier III, terlanjur kepincut, tak menyerah untuk mendekatinya.
Butuh sedikit waktu bagi sang pangeran untuk mendekati wanita cantik itu. Keduanya pun akhirnya resmi menjadi sepasang kekasih pada Januari 1956 dan kemudian saling mengikat janji 3 bulan kemudian.
Pernikahan agung Monako yang digelar pada 19 April 1956 disaksikan secara langsung 30 juta penduduk Bumi lewat tayangan televisi. Grace Kelly tampil menawan, mengenakan gaun berwarna putih gading dari sutra taffeta yang dipadu brokat.
Namun, kebahagiaan yang dirasakan Grace Kelly harus dibayar mahal. Ia yang lantas bergelar Her Serene Highness Princess Grace of Monaco, harus pensiun dari dunia keartisan pada usia yang sangat muda, yakni 26 tahun. Status sebagai warga negara Amerika Serikat juga terpaksa ia lepas.
Grace Kelly tidak pernah kembali ke dunia film yang membesarkan namanya. Ia hanya bertugas sebagai pendamping suaminya.
Advertisement
10. Silvia Sommerlath, Ratu Swedia
Silvia Sommerlath adalah seorang wanita yang lahir pada tanggal 23 Desember pada tahun 1943. Dia adalah putri dari almarhum Walther Sommerlath, seorang pengusaha Jerman. Namun tetap saja, Silvia tak memiliki latar belakang kerajaan seperti sang pujaan hatinya.
Hingga suatu hari, ia bertemu Carl Gustaf yang merupakan pangeran dari Swedia di Munich, selama Olimpiade musim panas 1972. Saat itu Silvia bekerja sebagai pembawa acara. Setelah keduanya bertemu, mereka pun lantas memutuskan untuk kencan sembunyi-sembunyi selama hampir empat tahun.
Hingga pada akhirnya Carl Gustaf dan Silvia menikah pada tahun 1976 dan memiliki tiga anak. Silvia pun lantas menjadi sangat populer karena kemampuan multi bahasa dan karisma yang ia miliki. Bahkan komitmennya sebagai Ratu Swedia dapat dibuktikan melalui pengabdian nya kepada masyarakat.