Liputan6.com, Kuala Lumpur - MalaysiaAirlines, dalam beberapa tahun belakangan banyak ditimpa masalah. Problem yang menerpa maskapai plat merah tersebut mulai dari salah kelola manajemen hingga kecelakaan pesawat beruntun.
Permasalahan tersebut disadari betul oleh Perdana Menteri Najib Razak. Namun, ia menuding masalah bertubi-tubi itu merupakan kesalahan pendahulunya.
"Sejarah Malaysia Airlines yang dipenuhi keputusan mengejutkan adalah mimpi buruk yang terjadi di maskapai dan terjadi karena salah satu pendahulu saya," ucap Najib seperti dikutip dari The Star, Senin (10/7/2017).
Advertisement
Najib menolak memberikan nama siapa pendahulunya yang membuat Malaysia Airlines berantakan. Namun, banyak pihak percaya sosok yang dituduh Najib adalah Mahathir Mohamad -- yang belakangan bergabung dengan kelompok oposisi.
Orang nomor satu di pemerintahan Negeri Jiran tersebut hanya menegaskan, masa kelam Malaysia Airlines akan berakhir. Dia berjanji siap memperbaiki maskapai tersebut.
Baca Juga
"Saya bisa pastikan, Malaysia Airlines akan pulih," sebut Najib.
Rencana awal yang sudah dicanangkan Najib adalah mengembalikan status 'maskapai bintang lima' yang pernah disandang Malaysia Airlines.
"Fase pertama dari rencana kami ingin menstabilisasi keuangan perusahaan dan saya bisa mengonfirmasi ini telah kami capai," papar dia.
Setelah itu, Najib ingin memfokuskan peningkatan kualitas maskapai. Termasuk pula pelayanan kepada penumpang di saat terbang dan pembukaan rute-rute baru.
"Seperti yang sudah saya prihatinkan bersama warga Malaysia, Malaysia Airlines merupakan tentang negara ini. Ini adalah ikon kita dan juga kebanggaan serta sukacita kita," tegasnya.
Dua kecelakaan besar sebelumnya menimpa Malaysia Airlines. PadaÂ
Malaysia Airlines MH370 hilang secara misterius pada Sabtu 8 Maret 2014, beserta 239 orang di dalamnya.
Sementara pada Kamis 17 Juli 2014, Malaysia Airlines cekala di langit Ukraina Timur.
Kala itu, Boeing 777 yang mengudara dari Amsterdam ditembak jatuh. Badan pesawat hancur, 298 orang yang ada di dalamnya tewas seketika. Dua kecelakaan tersebut terjadi di era pemerintahan PM Najib Razak.
Sementara, Malaysia Airlines juga pernah mengalami kecelakaan mematikan pada era Mahathir Mohamad.
Kala itu, 15 September 1995,  Malaysia Airlines Penerbangan 2133 celaka akibat kesalahan penerbang, yang menewaskan 32 dari 49 penumpang.
Dua dari empat awak pesawat Malaysia Airlines juga menjadi korban jiwa dalam kecelakaan yang melibatkan pesawat Fokker 50.
Saksikan Video Berikut: