Musim Dingin Terbeku dalam Sejarah AS Mencapai Florida

Suhu mencapai 11 hingga 17 derajat Celsius. Angka itu di bawah normal untuk kawasan Rocky Mountains, di Pantai Timur AS.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 02 Jan 2018, 09:12 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2018, 09:12 WIB
Musim Dingin Terdingin dalam Sejarah AS Mencapai Florida
Musim Dingin Terdingin dalam Sejarah AS Mencapai Florida (AFP)

Liputan6.com, Florida - Cuaca dingin Arktik terdingin kini tengah melanda Pantai Timur, Amerika Serikat mencapai sejauh selatan di Florida. Pada Senin, 1 Januari 2018, prakiraan cuaca memberi peringatan bahwa hawa dingin membeku akan dirasakan warga mulai dari Texas sampai ke Pantai Atlantik.

Sementara itu, Amerika Serikat bagian timur laut diramalkan akan menghadapi gelombang dingin lainnya pada akhir minggu ini. Demikian seperti dikutip dari Aol, Selasa (2/1/2018).

Temperatur mencapai 11 hingga 17 derajat Celsius. Angka itu di bawah normal untuk kawasan Rocky Mountains, di Pantai Timur AS. Hanya bagian selatan Florida yang kini belum tersentuh musim dingin dari ledakan Arktik (Arctic blast).

"Temperatur dingin akan dirasa kita semua hingga besok, atau mungkin sampai akhir pekan," kata Brian Hurley, ahli meteorologi National Weather Service di College Park, Maryland.

"Selasa pagi, mungkin temperatur kemungkinan besar akan mencapai titik terendah yang pernah terekam dalam sejarahnya," ucap Hurley.

Sepanjang Gulf Coast Alabama, suhu di kota Mobile bisa mencapai titik terendah 16F (-9 Celsius) dalam semalam. Angin sepoi-sepoi diperkirakan akan membuat cuaca dingin mengerikan di bagian tenggara Georgia dan sebagian besar wilayah timur laut Florida.

Cuaca dingin menurunkan suhu dalam di Texas sehingga membawa hujan salju yang jarang terjadi sampai ke selatan di Austin. 

Anomali cuaca dingin itu membuat kecelakaan di seluruh negara bagian. Di Kota Abilene, Texas tengah, kepala polisi setempat mengatakan lebih dari tiga lusin kecelakaan kendaraan dilaporkan terjadi dalam 24 jam.

Tahun 2017, Musim Dingin Terdingin di AS

20170210-Salju-AS-AFP
Sejumlah kendaraan melintas di jembatan Brooklyn saat badai salju New York City, AS (9/2). Badai salju akan terjadi di New York dan Philadelphia dengan kecepatan angin mencapai 48 kilometer per jam. (Drew Angerer / Getty Images / AFP)

Massa udara dingin yang dipompa ke selatan akan mengirimkan suhu dingin yang ke jantung AS. Omaha akan mengalami penurunan temperatur hingga -20 Fahrenheit (-29 Celsius), memecahkan rekor 130 tahun yang terjadi pada 1884.

Pejabat Omaha mengutip ramalan cuaca dalam menunda Spectacular Fireworks Spectacular tahunan ke-18 yang biasanya dikunjungi sekitar 30 ribu orang.

Di Aberdeen, South Dakota, memecahkan rekor pada tahun 1919 dengan suhu -32 Fahrenheit (-36 Celsius).

"Cuaca dingin akan tak henti-hentinya melintasi Atlantik Tengah dan Amerika Serikat bagian timur laut, dengan suhu di bawah -29 C," kata Hurley.

Meskipun cuaca dingin akan mereda di sebagian besar Amerika Serikat pada Rabu mendatang, seperempat kawasan timur laut AS akan mengalami pengulangan suhu dingin seperti sekarang ini dari Kamis sampai Jumat saat ledakan Arktik lainnya menghantam daerah tersebut.

"Kami masih berbicara 20 sampai 30 derajat di bawah normal," ucap Hurley lagi. 

Des Moines, Iowa, juga dihantam cuaca dingin ekstrem, di mana pejabat kota menutup plasa skating luar ruangan. Mereka mengatakan, wahana akan dibuka sampai cuaca kota itu tidak lagi di bahwa nol. Suhu di sana sampai saat ini -29 Celsius, dengan angin dingin hingga -35 Celsius.

Peramal cuaca AccuWeather mengatakan bahwa suhu dingin menggigit bisa dikombinasikan dengan badai yang menyapu dari Bahama yang membawa salju dan angin kencang ke sebagian besar wilayah pesisir Timur saat menuju utara pada Rabu dan Kamis.

Satu-satunya bagian Amerika Serikat yang terhindar dari pembekuan adalah di kawasan Southwest.

Suhu di atas normal dan cuaca kering diperkirakan akan terus berlanjut di sana, dengan suhu di Los Angeles di atas 70F (21C) untuk sisa minggu ini, kata petugas cuaca.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya