Liputan6.com, Kabul: Sebanyak 8 tentara Amerika Serikat dan seorang kontraktor sipil AS tewas ketika seorang pilot veteran militer Afghanistan yang tertekan dengan masalah keuangannya menembaki dengan membabi buta di bandara Kabul, Rabu (27/4).
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah fasilitas yang dipergunakan oleh Angkatan Udara Afganistan. Ini merupakan insiden fatal terbaru dalam serentetan insiden maut di kompleks instalasi militer atau pemerintah.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Jenderal Mohammad Zahir Azimi mengatakan pria bersenjata itu diidentifikasi sebagai Ahmad Gul (48). Gul adalah seorang perwira yang pernah menjabat sebagai pilot di militer Afghanistan selama 20 tahun terakhir.
Adik Gul, Dr Mohammad Hassan Sahibi, membenarkan bahwa sang kakak memang menderita gangguan kejiwaan akibat masalah keuangannya. Ia menegaskan, Gul bukan simpatisan Taliban.
"Dia berada di bawah tekanan ekonomi dan baru-baru ini ia menjual rumahnya. Dia telah mengalami masa-masa terberat dalam hidupnya. Ahmad telah melayani negaranya selama bertahun-tahun. Dia mencintai negaranya dan ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Taliban maupun Al-Qaeda," kata Sahibi. (AP/YUS)
Peristiwa tersebut terjadi di sebuah fasilitas yang dipergunakan oleh Angkatan Udara Afganistan. Ini merupakan insiden fatal terbaru dalam serentetan insiden maut di kompleks instalasi militer atau pemerintah.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Jenderal Mohammad Zahir Azimi mengatakan pria bersenjata itu diidentifikasi sebagai Ahmad Gul (48). Gul adalah seorang perwira yang pernah menjabat sebagai pilot di militer Afghanistan selama 20 tahun terakhir.
Adik Gul, Dr Mohammad Hassan Sahibi, membenarkan bahwa sang kakak memang menderita gangguan kejiwaan akibat masalah keuangannya. Ia menegaskan, Gul bukan simpatisan Taliban.
"Dia berada di bawah tekanan ekonomi dan baru-baru ini ia menjual rumahnya. Dia telah mengalami masa-masa terberat dalam hidupnya. Ahmad telah melayani negaranya selama bertahun-tahun. Dia mencintai negaranya dan ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Taliban maupun Al-Qaeda," kata Sahibi. (AP/YUS)