Liputan6.com, Osaka - Sebuah bola api terbang terlihat di wilayah barat Jepang pada Kamis, 3 Januari 2019 pagi waktu setempat. Para ahli astronomi mengatakan, objek itu mungkin adalah penampakan sebuah meteor.
Astronom amatir berusia 67 tahun, Masayoshi Ueda, berhasil menangkap gambar objek bola api sekitar pukul 04.50 pagi, di rumahnya di Habikino, Prefektur Osaka.
"Saya tidak bisa merekam suaranya, tetapi itu terlihat saat melintas sebentar dan tumbuh menjadi bola api besar," kata Ueda seperti dikutip dari Japan Times, Jumat (1/4/2018).
Advertisement
"Aku beruntung karena kita tidak bisa memprediksi kapan dan di mana bisa melihatnya."
Beberapa orang, termasuk mereka yang tinggal di Pulau Shikoku, juga mengaku melihat pemandangan serupa. Mereka memposting informasi tentang benda terbang misterius di internet.
Salah seorang berkata, "Saya pikir itu gempa bumi ketika saya mendengar suara seperti letusan dan gemuruh," sementara yang lain berkata, "Saya terbangun karena mendengar suara yang sangat keras."
Hitoshi Yamaoka, associate professor di National Astronomical Observatory of Japan, mengatakan, "Kami kerap melihat bolide --meteor yang sangat terang-- hampir setiap hari, tetapi sangat jarang mendengar yang bersuara, hanya beberapa kali dalam setahun."
"Kurasa yang dilihat kali ini adalah benda besar yang mungkin berukuran sekitar setengah meter. Benda-benda seperti itu biasanya menguap di udara, tetapi benda yang satu ini sepertinya bisa jatuh ke tanah," kata Yamaoka.
Saksikan juga video bola api misterius berikut ini:
Peristiwa Serupa di Cilacap
Warganet Cilacap dan sekitarnya juga pernah dibikin heboh oleh penampakan bola api misterius yang terekam kamera. Apalagi, penampakan bola api ini terjadi pada malam takbiran Idul Adha, Selasa, 21 Agustus 2018.
Salah satu video penampakan bola api terbang ini diunggah di Facebook oleh akun Wahyu Cruw. Dalam unggahan videonya, Wahyu Cruw menyertakan keterangan yang memantik rasa penasaran.
"Kejadian smalem... Api jtuh dri langit tiba2 hilang..... Daerah mulyasari bojong," tulisnya. Mulyasari Bojong adalah sebuah desa di Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam video berdurasi kurang lebih 30 detik tersebut, beberapa warga tampak merekam bola api misterius yang berkobar. Para perekam pun tampak kebingungan dengan apa yang terjadi. Mereka tak tahu pasti benda apa yang disebut meluncur dari langit itu.
Salah satu perekam bahkan berteriak "Kebakaran". Sementara warga lainnya beristigfar. Tampak sekali para perekam kebingungan dengan fenomena yang terjadi di depan mata mereka.
Pantauan Liputan6.com, sejak diunggah pada Rabu siang, 22 Agustus 2018, pukul 12.51 WIB hingga Kamis malam pukul 22.30 WIB, video penampakan bola api misterius di Mulyasari, Majenang, Cilacap ini telah dibagikan lebih dari 3.400 kali oleh pengguna Facebook.
Spekulasi pun berkembang liar. Sebagian warganet berusaha logis dengan menghubungkannya dengan balon udara yang terbakar hingga luncuran meteor yang jatuh ke bumi. Ada pula yang berspekulasi bahwa kebakaran terjadi pada trafo jaringan listrik yang terbakar.
"Kue anu trafo PLN kebakar mbok...," ucap akun OM Dimian, dalam komentarnya.
Di luar itu, ada pula yang menganggap bahwa bola api misterius itu adalah penampakan Unidentified Flying Object atau UFO alias Alien.
Namun, ada pula yang menghubungkan fenomena ini dengan dunia supranatural nan mistis. Salah satunya, akun bernama Wildan yang menengarai fenomena itu sebagai santet.
Ia menyebutnya Banaspati. Dalam kepercayaan sebagian masyarakat Jawa, Banaspati adalah makhuk astral yang konon berupa kobaran api.
"Kaya santet banaspati. Bola api menyala terbang menuju target. Kalau nggak ada yang liat langsung kena ke orangnya langsung mati. apinya tembus apapun... ngeri lahh," tulis Wildan.
Kepala Desa Mulyasari, Tohari membenarkan kejadian ini. Akan tetapi, ia pun mengaku tak tahu pasti benda apa yang direkam oleh warganya.
Ia menyebut peristiwa penampakan bola api terbang ini terjadi di Dusun Cempaka RT 02/06 Desa Mulyasari Kecamatan Majenang. Dia menjelaskan, saat kejadian, masih banyak warga yang terjaga.
Advertisement