Mengapa Penampakan Hantu Kerap Terlihat di Malam Hari? Ini Jawabannya

Ada alasan mengapa penampakan hantu selalu terjadi di malam hari. Ini jawaban ilmiahnya.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 25 Apr 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 20:40 WIB
Ilustrasi hantu
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda terbangun di tengah malam dan melihat bayangan aneh yang menakutkan? Atau sendirian di rumah pada malam hari dan melihat sesuatu bergerak, seperti sesosok hantu yang keluar dari sudut mata Anda?

Satu benang merah yang menyatukan itu semua adalah: terjadi di malam hari. Mengapa bisa begitu?

Dikutip dari Collective Evolution pada Kamis (25/4/2019), keakuratan visi manusia terhadap hal-hal paranormal bervariasi, tetapi setiap orang memiliki karunia untuk dapat melihat dan berkomunikasi dengan makhluk dari sisi lain.

"Ini adalah bagian dari indra keenam kita," ujar Steven Webber, ahli neurologi dan pemerhati isu-isu paranormal dari University of Richmond, Amerika Serikat (AS),

Beberapa orang dapat melihat hantu dengan lebih jelas karena mereka kurang menghalangi pandangan mereka. Hal-hal yang dapat menghentikan Anda dari benar-benar melihat sesuatu yang bersifat paranormal adalah kepercayaan, emosi yang kuat seperti ketakutan atau fobia, serta pengalaman negatif di masa lalu.

Webber menambahkan bahwa penglihatan terhadap aktivitas paranormal lebih terasa oleh anak-anak dibandingkan orang dewasa. Hal ini dikarenakan mereka berpikiran terbuka dan rileks, sehingga lebih memungkinkan untuk melihat makhluk di sisi lain.

"Ketika kita berada dalam keadaan santai, otak berubah dari gelombang beta, yang diproduksi ketika kita waspada dan fokus pada tugas yang dihadapi, menjadi gelombang alfa, yang lebih lambat dan lebih santai," jelas Webber.

"Saat tubuh dalam kondisi santai, pertahanan alami kita turun dan kita menjadi lebih terbuka. Pandangan kita tentang lingkungan kita menjadi lunak, bahkan kabur pada saat-saat sebelum kita tidur, seolah-olah dunia luar memudar dari pandangan. Pada titik inilah, di mana kita menghilangkan segalanya, kita kadang-kadang bisa melihat bayangan melesat dari satu bagian ruangan ke bagian lain atau fenomena paranormal lainnya," lanjutnya menjelaskan.

Webber menambahkan bahwa pemandangan tersebut biasanya cukup untuk membuat seseorang tersentak bangun, dengan demikian mengubah keadaan gelombang otak kembali ke beta, sehingga menyebabkan kita mempertanyakan apakah itu benar hantu atau tidak.

Peralihan Fungsi Otak ke Bagian Lebih Dalam

Penampakan hantu dalam foto (0)
Ilustrasi ruang berhantu. (Sumber Pixabay)

Dijelaskan oleh Webber, bahwa jika seseorang pernah mengalami meditasi ringan, maka dia akan tahu perasaan kondisi gelombang otak alfa.

"Ketika kita bermeditasi, kita dapat melihat hal-hal yang tidak dapat kita lihat dengan jelas ketika waspada dan dalam kondisi beta," ujarnya.

"Kita dapat melihat warna, pemandangan, suara, dan makhluk dari sisi lain dalam meditasi dasar yang dipandu dengan indah ketika kita mengalaminya, tetapi entah bagaimana kurang dapat dipercaya begitu kita menarik diri keluar dari keadaan santai itu," lanjut Webber.

Dalam mimpi manusia, seseorang mengalihkan fungsi otak ke tempat yang lebih dalam, seperti delta dan theta, di mana hal tersebut membuat imajinasi terasa nyata.

Sederhananya, bahwa ketika gelombang otak mannusia berubah, persepsi tentang realitas pun akan berubah untuk menyesuaikannya.

"Ada saat-saat ketika imajinasi kita mengambil alih dan menciptakan visi dalam pikiran yang terasa sangat nyata dan kadang-kadang sangat menakutkan. Kita bisa membayangkan bayangan dan hantu dan segala macam fenomena paranormal yang menakutkan," kata Webber.

Perbedaan Imajinasi dan Hal Paranormal

Ngeri, Unggahan Foto Pemburu Hantu Bikin Bulu Kuduk Berdiri
Ilustrasi penampakan hantu (Pixabay)

Seorang paranormal, atau medium yang terlatih, akan mengetahui perbedaan antara visi yang datang dari imajinasi dan yang berasal dari roh.

Salah satu perbedaan utamanya adalah bahwa visi dari imajinasi atau ego manusia selalu berakar pada rasa takut.

Sebagai contoh, kita membayangkan bahwa ada sesuatu yang melayang di atas kita ketika tidur, dan seolah ingin menyakiti. Perasaan ini berakar pada rasa takut dan karenanya merupakan produk dari imajinasi.

Namun, sebagai contoh, jika malam hari ketika sedang menonton televisi, seseorang merasa melihat bayangan kabur serupa hantu, artinya dia kemungkinan berada dalam kondisi gelombang otak alfa.

"Namun, jika Anda berada di tempat tidur dan Anda merasa merinding seolah-olah seseorang sedang membelai lengan Anda, atau pipi Anda tiba-tiba menggelitik selama beberapa saat seolah-olah seseorang sedang mencium Anda, maka Anda benar-benar menyaksikan sesuatu yang bersifat paranormal," ujar Webber.

"Ini sering kali adalah pemandu roh Anda atau orang-orang terkasih dari pihak lain yang mengawasi Anda, atau ingin memberi tahu Anda bahwa mereka ada di sana," lanjutnya.

Ditambahkan oleh Webber, bahwa jika seseorang dapat menunda penilaian dan menentukan apakah penglihatan atau perasaannya berasal dari rasa takut, maka dia dapat menerima bahwa telah melihat sesuatu paranormal.

"Ini adalah kunci untuk mengakses visi psikis Anda, tetapi jika Anda tidak tertarik untuk membuka pusat psikis otak Anda, maka Anda selalu dapat mengabaikan bayangan dan menyalahkan suara-suara aneh pada sesuatu yang kasat mata, seperti kucing misalny," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya