Liputan6.com, Beijing - Seorang wanita di China secara keji membunuh suaminya dengan cara menikam, lantaran lupa membeli menu makan malam.
Seperti dikutip dari laman Mirror.co.uk, Minggu (28/4/2019), kejadian bermula ketika sang istri marah lantaran suaminya lupa membelikan paha ayam yang ia inginkan.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Menurut saksi, pasangan suami istri ini terlibat pertengkaran di apartemen mereka di Lujiang, wilayah timur China.
Karena tak terima dengan hal itu, sang istri pergi ke dapur dan mengambil sebilah pisau untuk menikam suaminya.
Menurut keluarga, Luo (pelaku) memang sulit untuk mengendalikan emosinya. Bahkan kebiasaan buruknya itu terlihat sejak pertama kali merek menikah.
"Dia (Luo) sering memukul suaminya, tetapi Wu tidak membalas," ujar sepupu korban kepada stasiun radio Anhui.
Menurut para tetangga di China, pasangan yang memiliki satu putra dan putri ini hampir setiap hari bertengkar.
Lupa Beli
He Changying, ibu korban mengatakan, putranya sedang makan malam dengan rekan bisnis ketika istrinya menelepon minta dibelikan beberapa paha ayam.
Karena sibuk dengan urusan pekerjaan dan efek pergi makan malam bersama kerabat kerja, sang suami lupa membelikan paha ayam.
Wu Shouchun sempat dilarikan ke rumah sakit tetapi nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Saat ini, kepolisian Lujiang masih melakukan investigasi dan belum memberikan rincian lebih banyak terkait peristiwa tersebut.
Advertisement
Bunuh Suaminya dengan Obat Tetes Mata
Seorang wanita di negara bagian South Carolina, Amerika Serikat (AS) diduga kuat melakukan pembunuhan sang suami, dengan meracuninya menggunakan obat tetes mata ke dalam air minum selama beberapa hari.
Lana Clayton ditangkap beberapa minggu setelah suaminya, Stephen Clayton, ditemukan tewas di rumah. Dia ditahan setelah hasil tes toksikologi mendeteksi zat kimia yang disebut tetrahidrozolin di tubuh sang suami.
Zat ini ditemukan di obat tetes mata yang dijual bebas dan obat semprotan hidung yang tersedia tanpa resep, demikian sebagaimana dikutip dari BBC.
Pada Jumat 31 Agustus 2018, polisi kota York juga menuduh Lana melanggar hukum tentang penyalahgunaan makanan antara tanggal 19 dan 21 Juli, ketika dugaan pembunuhan dituduhkan kepadanya.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan dia mengaku meracuni suaminya secara diam-diam. Lana pun akhirnya ditangkap dan ditahan pekan lalu, namun polisi belum mengumumkan motif di balik pembunuhan yang dilakukannya itu.
Stephen Clayton, yang mendirikan perusahaan terapi fisik, dinyatakan meninggal setelah jatuh dari tangga di rumahnya di distrik kelas atas Clover -- sekitar 20 mil dari kota Charlotte, North Carolina.
Pemakamannya dilakukan di halaman belakang rumah pada awal Agustus, sebelum para penyelidik menemukan kejanggalan terhadap kematiannya.
Menurut surat kabar Miami Herald, Lana tidak memiliki catatan kriminal dan belum pernah ditangkap sebelum kasus pembunuhan tersebut.
Namun, jaksa mengatakan mereka sekarang meninjau insiden 2016, saat ia menembak kepala sang suami dengan panah saat sedang tidur. Berdasarkan laporan polisi yang diperoleh oleh surat kabar Charlotte Observer, otoritas terkait memutuskan bahwa penembakan itu "tidak disengaja".
Menurut laporan terkait, pihak penyidik menemukan Lana di rumah "menangis dan kesal" setelah insiden panah tersebut. Dia mengatakan pada saat itu bahwa sang suami secara mental kasar padanya dan suasana hatinya kerap berubah, tetapi tidak pernah melukainya secara fisik.