8-8-1876: Thomas Edison Patenkan Mesin Stensil, Alat Pengganda Dokumen

Thomas Edison mematenkan mimeograf atau mesin stensil hari ini. Alat untuk menduplikasi dokumen, seperti yang dilakukan mesin fotokopi modern.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 08 Agu 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2019, 06:00 WIB
Ilustrasi mimeograf atau mesin stensil. (Public Domain)
Ilustrasi mimeograf atau mesin stensil. (Public Domain)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 143 tahun silam, pria bernama Thomas Edison mematenkan mimeograph, yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan mimeograf atau mesin stensil.

Tepat pada 8 Agustus 1876, seperti dikutip dari Famous Daily untuk Today in History hari ini, Thomas Edison resmi mematenkan mesin stensil. Ini adalah perangkat yang bekerja dengan cara memasukkan stensil atau alat perekam (pengganda) tulisan ke atas kertas yang juga dikenal sebagai duplikator stensil.

Patennya mencakup proses duplikasi flatbed serta pena listrik yang membentuk stensil.

Edison mengambil satu langkah lebih jauh dan juga memperoleh paten untuk "Metode Mempersiapkan Stensil Autografis untuk Pencetakan."

Stensil digunakan untuk mencetak materi kelas, pekerjan kantor, dan buletin gereja. Seiring kemajuan teknologi, fotokopi dan metode pencetakan lainnya menjadi jauh lebih populer, kendati demikian mimeograf adalah mesin yang masih digunakan sampai sekarang.

Mimeograf dinilai efisien, murah, dan bekerja tanpa listrik alias dapat diputar menggunakan tangan.

Temuan Sebelumnya

Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison (Biography)

Penemu yang juga seorang pengusaha itu mematenkan banyak penemuan termasuk kamera gambar bergerak, fonograf, dan bola lampu. Bahkan, Edison memegang 1.093 paten AS atas namanya.

Di luar itu, ia juga memiliki paten di Inggris, Prancis, dan Jerman.

Dia memulai eksperimennya sambil bekerja sebagai operator telegraf dan terus menguji ide-ide inventifnya sepanjang hidupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya