Lengser dari Jabatan Presiden Guatemala, Jimmy Morales Dilempari Telur

Saat dalam perjalanan menghadiri pelantikan sebagai anggota baru parlemen kawasan, massa menghadang Jimmy Morales dan wakilnya Jafeth Cabrera.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 15 Jan 2020, 18:23 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2020, 18:23 WIB
Ikuti Langkah AS, Guatemala Resmikan Kedubes di Yerusalem
Presiden Guatemala Jimmy Morales memberi sambutan dalam upacara peresmian Kedubes Guatemala di Yerusalem, Rabu (16/5). Guatemela resmi memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. (RONEN ZVULUN/POOL /AFP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Guatemala Jimmy Morales telah habis masa jabatannya dan segera digantikan oleh calon presiden terpilih Alejandro Giammattei. Morales akan mendapatkan jabatan baru sebagai anggota parlemen kawasan yang memiliki kekebalan dari penuntutan.

Saat dalam perjalanan menghadiri pelantikan sebagai anggota baru parlemen kawasan, massa menghadang Morales dan wakilnya Jafeth Cabrera.

Massa mengepung Jimmy Morales dan melempar telur saat berupaya memasuki sebuah hotel yang menjadi markas sementara parlemen kawasan Amerika Tengah itu. Massa juga meneriakkan Morales sebagai "pembunuh", terlibat aksi dorong dengan polisi dan melepaskan kembang api.

Beberapa saat kemudian Jimmy Morales kembali dilempari dengan benda-benda plastik dan juga telur.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Tuduhan Pelanggaran Dana Kampanye

Demonstran anti-Presiden Guatemala Jimmy Morales, menuntut sang presiden untuk lengser dari jabatannya. Menurut hasil penyelidikan badan investigasi PBB, CICG, sang presiden terlibat dalam skandal korupsi dan kolusi. (AP)
Demonstran anti-Presiden Guatemala Jimmy Morales, menuntut sang presiden untuk lengser dari jabatannya. Menurut hasil penyelidikan badan investigasi PBB, CICG, sang presiden terlibat dalam skandal korupsi dan kolusi. (AP)

Hingga keduanya mengambil sumpah jabatan barunya, mereka terekspos terhadap kemungkinan penangkapan.

Morales kebal terhadap penuntutan saat menjadi presiden. Ia sebelumnya diinvestigasi atas berbagai tuduhan pelanggaran dana kampanye.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya