Pantai Thailand Tutup Akibat Pandemi Corona, Penyu di 11 Sarang Siap Menetas

Kawanan Penyu di Pantai Thailand dilaporkan tumbuh subur setelah kawasan itu ditutup karena pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Apr 2020, 09:02 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2020, 09:02 WIB
Menyaksikan Tukik Penyu Hijau Lahir di Pantai Kenya
Seekor tukik penyu hijau merayap keluar sarangnya menuju arah laut di sebuah pantai Pulau Manda, Kenya, 18 Juni 2019. (TONY KARUMBA/AFP)

Liputan6.com, Phuket- Pemberlakukan lockdown karena pandemi Virus Corona COVID-19 sepertinya memberi dampak baik bagi satwa liar di seluruh dunia. Mereka seakan menikmati kurangnya aktivitas manusia pada masa itu.

Penyu-penyu di Thailand salah satu di antara binatang yang terdampak kondisi tersebut.

Seorang pengawas di Mai Khao Marine Turtle Foundation, Kanokwan Homcha-ai, mengatakan bahwa beberapa pantai Thailand telah melihat jumlah sarang penyu terbanyak dalam 20 tahun, seperti dikutip dari CNN, Selasa (21/4/2020). 

Dalam wawancara dengan CNN pada Senin 20 April, Kanokwan mengatakan bahwa para peneliti telah menemukan 11 sarang penyu di Phuket, terbanyak di Thailand dalam 20 tahun.

Phuket, yang merupakan objek pulau resor paling populer di Thailand sekaligus objek wisata utama di sana sedang ditutup dengan ketat karena pandemi Virus Corona COVID-19.

Kanokwan lalu mengatakan, "Ini mungkin memiliki dampak positif pada lingkungan dalam konservasi laut dalam jangka panjang juga."

Tidak hanya penyu laut, Kanokwan menyampaikan survei pemerintah yang menunjukkan spesies laut lain seperti lumba-lumba dan duyung yang hidup di wilayah itu juga meningkat jumlahnya, seperti kepiting pertapa dan sumber makanan lainnya untuk hewan laut.

Saksikan Video Berikut Ini:

Kesempatan Hewan Laut Beregenerasi

Melihat Pelepasan Bayi Penyu di Pantai Lhoknga Aceh
Seekor bayi penyu menuju laut setelah dilepaskan saat matahari terbenam di pantai Lhoknga provinsi Aceh (31/1/2020). Pelepasan bayi tukik penyu tersebut wujud kepedulian terhadap lingkungan. (AFP Photo/Chaideer Mahyuddin)

Kanokwan Homcha-ai mengatakan perkembangan spesies hewan dan kehidupan di laut tersebut disebabkan oleh tindakan lockdown yang diberlakukan oleh otoritas Thailand pada bulan Maret, yang mempercayai dapat memberikan efek jangka panjang bagi lingkungan karena kurangnya aktivitas manusia, akan memberi waktu kehidupan laut untuk beregenerasi.

Menurut Coronavirus COVID-19 Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Thailand memiliki 2.811 kasus Virus Corona COVID-19 dan 48 pasien yang meninggal, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya