Meski Singapura Resesi, Tingkat Kematian Akibat Corona COVID-19 hanya 0,1 Persen

Singapura resesi karena GDP terjun bebas, tetapi tingkat kematian akibat Virus Corona COVID-19 hanya 0,1 persen.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 15 Jul 2020, 17:34 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 17:34 WIB
FOTO: Suasana Pemilu Singapura di Tengah Pandemi COVID-19
Para pemilih mengenakan masker dan menerapkan jaga jarak aman saat akan memberikan suara dalam pemilu di TPS Sekolah Dasar Alexandra, Singapura, Jumat (10/7/2020). Pemilu di tengah pandemi COVID-19, warga Singapura memberikan suaranya dengan mengenakan masker dan sarung tangan plastik. (AP Photo)

Liputan6.com, Singapura - Singapura memasuki jurang resesi akibat dampak dari pandemi Virus Corona COVID-19. Pada kuartal-II tahun ini, ekonomi Singapura menyusut hingga 41,2 persen. 

Sektor konstruksi dan jasa di Singapura terdampak parah akibat pandemi. Lemahnya ekspor dan lockdown di Singapura membuat ekonomi lesu. 

Meski Singapura mengalami resesi, kebijakan kesehatan di negara itu ternyata membuahkan hasil. Ini terbukti dengan rendahnya tingkat kematian akibat Virus Corona baru di Singapura. 

Berdasarkan data CoronaTracker, Rabu (15/7/2020), tingkat kematian Singapura hanya 0,1 persen. Total pasien yang meninggal di Singapura adalah 27 orang, mayoritas lansia. 

Tingkat kematian di Singapura juga lebih rendah dari Indonesia yang mencapai 4,7 persen. 

Berdasarkan grafik Our World in Data, kematian harian dan total per 1 juta orang di Singapura juga lebih rendah dari Indonesia yang masih meningkat.

Angka kematian harian per 1 juta orang antara Indonesia dan Singapura. Dok: Our World in Data

Lebih lanjut, kasus di Singapura per 1 juta orang lebih tinggi dari Indonesia. Akan tetapi, jumlah tes di Singapura per 1 juta orang tercatat lebih tinggi dari Indonesia. 

Berdasarkan grafik berikut, per 6 Juli Singapura telah melakukan 1.285 tes corona per 1 juta orang, sementara per 13 Juli Indonesia baru melakukan 41 tes per 1 juta orang. Ini berarti tes di Singapura sekitar 25 kali lipat dari Indonesia. 

Grafik tes harian per 1 juta orang antara Indonesia dan Singapura. Dok: Our World in Data

Berdasarkan total kasus, pasien Virus Corona di Indonesia sudah tembus 80 ribu. Jawa Timur menjadi salah satu yang terkena dampak corona paling parah di Indonesia.

(Baca juga: Tingkat Kematian di Indonesia Akibat Corona COVID-19 Nomor 3 di Asia-Pasifik)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Update Corona 15 Juli: Bertambah 1.522, Pasien Terkonfirmasi Covid-19 Tembus 80.094 Orang

Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto kembali mengupdate data terkini terkait perkembangan kasus positif Corona di Tanah Air.

Menurut Yurianto jumlah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dari 34 provinsi pada hari ini telah bertambah menjadi 1.522 orang. 

"Sehingga total akumulatif kasus positif menjadi 80.094 orang," ungkapnya lewat konferensi pers daring di Graha BNPB Jakarta, Rabu (15/7/2020).

Jumlah tersebut juga diikuti dengan penambahan pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19 sebanyak 1.414 orang. Maka total keseluruhan hingga hari ini telah mencapai 39.050 kasus sembuh.

Sedangkan pada kasus kematian yang diakibatkan terpapar Covid-19, totalnya kini tembus diangka 3.797. Jumlah tersebut setelah terjadi penambahan pasien yang meninggal dunia sebanyak 87 orang hari ini.

Data update pasien virus Corona Covid-19 ini tercatat sejak Selasa, 14 Juli 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya