Presiden Lebanon Michel Aoun Ungkap Penyebab Ledakan Dahsyat di Beirut

Lebih dari 100 orang meninggal dunia dan 4 ribu lainnya terluka akibat ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 05 Agu 2020, 17:09 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2020, 15:50 WIB
Presiden Lebanon Michel Aoun. (Dok: Kepresidenan Lebanon)
Presiden Lebanon Michel Aoun. (Dok: Kepresidenan Lebanon)

Liputan6.com, Jakarta Lebih dari 100 orang meninggal dunia dan 4 ribu lainnya terluka akibat ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, Lebanon. Presiden Lebanon Michel Aoun mengaku telah mengetahui sumber penyebab ledakan.

Dalam akun Twitter Kepresidenan Lebanon, Aoun mengungkap penyebab ledakan di Beirut pada Selasa 4 Agustus waktu setempat itu adalah amonium nitrat. 

Ia menyatakan, penimbunan 2.750 ton amonium nitrat di sebuah gudang tanpa langkah keamanan tidak dapat diterima.

[bacajuga:Baca Juga](4322718 4323129 0)

Aoun menekankan, mereka yang bertanggung jawab atas tragedi ledakan di Beirut tersebut harus diganjar hukuman paling berat, seperti dikutip dari kantor berita Anadulo, Rabu (5/8/2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 


Daerah Bencana

Ledakan Besar Guncang Kota Beirut Lebanon
Petugas memadamkan api setelah ledakan besar di Beirut, Lebanon, Selasa, (4/8/2020). Dua ledakan besar mengguncang ibukota Lebanon, Beirut, melukai puluhan orang, menghancurkan gedung-gedung dan mengirimkan asap besar mengepul ke langit. (AFP/STR)

Sementara itu, otoritas Lebanon menyatakan Beirut sebagai "daerah bencana" akibat peristiwa itu. Dewan Pertahanan Tertinggi Lebanon menyatakan status darurat di Ibu Kota Beirut selama dua pekan ke depan.

Bersamaan dengan status darurat, alokasi pendanaan rumah sakit untuk menutupi biaya para korban luka, pembayaran kompensasi bagi keluarga korban meninggal dan pasokan gandum menyusul hancurnya tempat penyimpanan gandum akibat ledakan menjadi keputusan yang diambil oleh dewan tersebut.

Komite investigasi juga telah dibentuk guna menyiapkan laporan mengenai ledakan dalam lima hari ke depan.

 


Meratakan Bangunan 3 Lantai

Situasi pasca-ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa 4 Agustus 2020 (AP Photo/Hassan Ammar)
Situasi pasca-ledakan di Beirut, Lebanon pada Selasa 4 Agustus 2020 (AP Photo/Hassan Ammar)

Kebakaran di gudang yang berisi material peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan dahsyat, yang meratakan bangunan tiga lantai dan terdengar hingga ke seluruh kota dan pinggirannya.

Negara tetangga serta kawasan Timur Tengah, termasuk Turki menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan kepada Lebanon menyusul ledakan tersebut.

Presiden AS Donald Trump mengaku bahwa ledakan itu "tampak seperti serangan mengerikan", dengan menyebutnya sebagai pemboman ketimbang kecelakaan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya