Joe Biden Segera Jadi Presiden AS, China Tawarkan Kerja Sama Erat

China menawarkan kerja sama erat kepada Joe Biden saat ia nantinya resmi menjabat sebagai Presiden AS.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Des 2020, 11:05 WIB
Diterbitkan 19 Des 2020, 11:00 WIB
Joe Biden bertemu dengan Xi Jinping dari China di Los Angeles pada tahun 2012 ketika keduanya masih menjadi wakil presiden. (AFP / POOL)
Joe Biden bertemu dengan Xi Jinping dari China di Los Angeles pada tahun 2012 ketika keduanya masih menjadi wakil presiden. (AFP / POOL)

Liputan6.com, Beijing - Kementerian Luar Negeri China pada 18 Desember 2020 menawarkan kerja sama lebih erat dengan Amerika Serikat pada pemerintahan Joe Biden. 

Dilansir AFP, Sabtu (19/12/2020) Menteri Luar Negeri China, Wang Yi menyuarakan harapan untuk kembalinya pembicaraan dan "rasa saling percaya" antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia setelah Joe Biden mengambil alih kursi kepresidenan AS pada 20 Januari 2021 mendatang. 

"Penting bahwa kebijakan AS terhadap China kembali ke objektivitas dan sensibilitas sedini mungkin," terang Menlu Wang Yi dalam pidato virtual kepada Asia Society yang berbasis di New York.

Menurut Menlu Wang Yi, China melihat "ruang untuk kerja sama" dengan Biden. Hal itu terutama pada tiga dari empat masalah, yaitu pandemi Virus Corona COVID-19, pemulihan ekonomi, dan perubahan iklim. 

Sementara mengenai pandemi, Menlu Wang Yi menyatakan China siap membantu AS, termasuk melalui produksi masker yang berkelanjutan, dan mengatakan Beijing-Washington dapat bekerja sama dalam pembuatan vaksin dan membantu negara ketiga.

Saksikan Video Berikut Ini:

Harapan Perluas Kerja Sama dan Kelola Perbedaan Melalui Dialog

Luhut Pandjaitan Bertemu Menlu China
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi berbincang dengan Menko Kemaritiman, Luhut Pandjaitan saat pertemuan di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing. Rabu (24/10). Pertemuan membahas kerja sama kedua negara antara lain di bidang kelauatan. (Daisuke Suzuki/POOL/AFP)

"Kami berharap dapat memperluas kerja sama dan mengelola perbedaan melalui dialog," ungkap Menlu Wang Yi.

Diketahui bahwa hubungan AS dan China merenggang pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. 

Kerenggangan itu salah satunya ketika Trump menuding bahwa China telah melakukan kecurangan dagang terhadap AS.

Selain itu, ketegangan juga berlanjut ketika Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menghentikan program pertukaran yang didanai China untuk orang Amerika dan memperketat aturan visa untuk pelajar China serta anggota Partai Komunis dan keluarga mereka, yang kemungkinan mempengaruhi ratusan juta orang.

"Kami melihat McCarthyisme bangkit kembali dan membahayakan pertukaran internasional normal," kata Menlu Wang Yi, merujuk pada perburuan komunis yang konon terjadi di pemerintah AS yang dipimpin oleh senator Republik Joe McCarthy setelah Perang Dunia II.

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya