Liputan6.com, Florida - Tujuh dokter anti-vaksin jatuh sakit setelah berkumpul awal bulan ini untuk sebuah KTT di Florida. Di mana dalam pertemuan itu, pengobatan alternatif untuk COVID-19 dibahas.
"Saya telah menggunakan Ivermectin selama 16 bulan, saya dan istri saya," kata Dr Bruce Boros kepada hadirin di acara yang diadakan di World Equestrian Center di Ocala.
Advertisement
Baca Juga
Ia menambahkan: "Saya tidak pernah merasa lebih sehat dalam hidup saya," tambahnya, demikian dikutip dari laman The Guardian, Kamis (25/11/2021).
Ahli jantung berusia 71 tahun dan pendukung anti-vaksin ini kemudian tertular Corona COVID-19 dua hari kemudian, menurut kepala penyelenggara acara, Dr John Littell.
Littell, seorang dokter keluarga di Ocala, juga mengatakan kepada Daily Beast bahwa enam dokter lain di antara 800 hingga 900 peserta di acara tersebut juga dites positif atau mengembangkan gejala COVID-19, beberapa hari setelah konferensi.
"Saya pikir mereka mendapatkannya dari New York atau Michigan atau dari mana pun mereka berasal," katanya kepada Beast.
The Beast mendapatkan keterangan dari sumber yang dekat dengan Dr Bruce Boros bahwa dia sakit parah di rumahnya yang terletak di Key West.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa Itu Ivermectin?
Ivermectin adalah antiparasit yang memiliki kegunaan pada manusia tetapi sebagian besar digunakan pada ternak seperti sapi dan kuda.
Pihak berwenang mengatakan bahwa obat itu tidak terbukti digunakan melawan Covid-19 dan bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS belum mengizinkan atau menyetujui ivermectin sebagai pengobatan Covid-19 namun mengatakan uji klinis terus berlanjut.
Dalam posting Facebooknya, Boros mengutuk Dr Anthony Fauci, kepala penasihat medis Joe Biden, sebagai "penipu" dan mengatakan "farmasi besar mempermainkan kita semua."
Dalam wawancara Juli dengan Florida Keys Weekly, Boros menanggapi kritik terhadap posnya, dengan mengatakan: "Saya sedih karena kota seperti ini telah membuat sesuatu yang begitu politis dan penuh kebencian. Apa yang salah dengan saya. Saya hanya ingin membantu pasien dan mencegah mereka dari kematian."
Ia juga mengklaim bahwa dirinya memberikan ivermectin pasien Covid-19 yang sakit parah dan "dalam waktu enam jam dia berbicara tanpa batuk".
Pada pertemuan puncak di Ocala, Boros mengkritik ayahnya yang berusia 97 tahun karena mendapatkan vaksin Covid-19 dengan mengatakan: "Dia telah dicuci otaknya. Dia tidak memberitahuku. Saya sangat kesal."
Advertisement