Liputan6.com, Jakarta - Putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtaz masih dalam upaya pencarian oleh tim SAR.
Hilangnya Eril sejak Kamis (26/5) pun menjadi sorotan media lokal maupun media asing.Â
Baca Juga
Atas berita tersebut, banyak warganet memberikan simpatinya terhadap keluarga Ridwan Kamil. Namun, simpati tersebut berkembang luas menjadi aksi warganet yang memberikan ulasan jelek atau memberikan bintang satu terhadap Sungai Aare di Google.
Advertisement
Hal ini diketahui dari pemberian rating bintang satu yang dilakukan oleh beberapa akun dengan nama Indonesia. Pemberian rating itu pun diberikan dalam kurun waktu baru-baru ini.
Selain membanjiri dengan rating buruk, sejumlah warganet tersebut juga memberikan komentar mengenai sungai tersebut. Beberapa di antaranya menyebut sungai tersebut tidak ramah wisatawan, berbahaya, serta menyeramkan.
Ada beberapa komentar yang sebenarnya tidak berhubungan dengan sungai tersebut. Akibat banyaknya ulasan buruk, beberapa warganet menyebut tindakan tersebut tidak relevan sama sekali.
Tidak sedikit pula yang mengkritik tindakan memberikan ulasan buruk itu salah alamat dan tidak sepatutnya dilakukan. Sebab, cara seperti ini malah membuat citra warganet Indonesia buruk.
Atas hal tersebut, sebuah media lokal Swiss pun menyorot aksi netizen Indonesia.Â
Media 20min.ch menyorot kemarahan netizen Indonesia yang dapat dikenali dari nama-namanya.
"Tak terhitung orang Indonesia kini telah menggunakan fungsi ulasan Google untuk mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap Emmeril Mumtadz," tulis media tersebut.Â
"Ketika melihat peringkat, terlihat bahwa banyak ulasan yang baru saja ditinggalkan memberi sungai Swiss hanya satu bintang, mereka hampir secara eksklusif berasal dari akun dengan nama Indonesia. Banyak yang menggambarkan sungai itu berbahaya, beberapa menyerukan agar sungai ditutup karena arus kuat yang terjadi di beberapa bagian Aare dan kemungkinan besar berakibat fatal bagi Mumtadz," sambungnya.
"Tetapi ada juga suara-suara yang menyerukan kepada massa yang marah untuk tidak menghakimi situasi keamanan di negara yang belum pernah mereka kunjungi. Berbagai peringkat bintang lima baru juga dapat ditemukan, beberapa malu negara mereka karena kampanye melawan sungai. Yang lain tampaknya ingin mengambil sikap politik dengan penilaian mereka," tulis media tersebut lagi.Â
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ridwan Kamil Ikut Misi Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare Swiss
Sebagai informasi, Gubernur Jawa Barar Ridwan Kamil mengikuti langsung proses pencarian Emmeril Kahn Mumtadz pada Sabtu (28/5/2022).
Hal itu terekam dari foto proses pencarian yang diunggah di situs resmi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Kemlu RI.
Dilansir situs resmi Kementerian Luar Negeri-KBRI Bern, kemlu.go.id/bern, tim yang dipimpin oleh Polisi Maritim Bern melanjutkan pencarian Emmeril Kahn Mumtadz pada Sabtu (28/5/2022).
Pencarian intensif dilakukan dengan kapal dan drone di beberapa lokasi kritis di sepanjang sungai Aare. Selain itu, tim penyelam pun dikerahkan di beberapa lokasi yang dapat diakses di sepanjang sungai.
Setelah proses pencarian dilakukan, Kepala Polisi Maritim Urs Käser dan Kepala Kepolisian Regional Bern Thomas Mueller menyampaikan laporan hasil pencarian kepada orang tua Emmeril (Ridwan Kamil) bahwa sampai Sabtu sore waktu setempat, pencarian belum membuahkan hasil yang diharapkan.
Eril --sapaan Emmeril-- dilaporkan hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022) pagi waktu setempat. Pencarian intensif yang dilakukan oleh polisi, polisi maritim, dan pemadam kebakaran telah berlangsung selama tiga hari.
Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad menuturkan bahwa ada masa kritis dalam pencarian korban hilang di Sungai Aare Swiss, mengacu laporan anak Ridwan Kamil hilang. Sudah lewat dari 24 jam, putra gubernur Jawa Barat itu, Emmeril Khan Mumtadz belum juga ditemukan.
"Waktu kritikal itu 3 hari. Mayoritas kejadian (orang hilang di Sungai Aare), 99,99 persen ditemukan 3 minggu. Itu menurut mereka (Tim SAR), pengalaman mereka puluhan tahun," ujar Dubes Muliaman Hadad dalam konferensi pers, Sabtu (28/5/2022).
Advertisement
Upaya Pencarian
Hingga kini, pihak KBRI Bern di Swiss terus melakukan upaya pencarian Emmeril Khan Mumtadz yang melibatkan berbagai pihak seperti polisi sungai, polisi medis hingga pemadam kebakaran.
Sementara itu, Dubes RI di Swiss Muliaman Hadad mengatakan bahwa di tengah indahnya sungai Aare, sedikitnya 15-20 insiden serupa terjadi setiap tahun.Â
"Kemarin kita tanyakan kepada pihak polisi dan tim SAR, dari mereka kita memperoleh informasi setiap tahun kejadian serupa terjadi 15-20 kasus setiap tahun. Jadi kenapa cukup banyak, karena ini tempat di mana orang berenang," ujar Dubes Muliaman.
Ia juga menambahkan bahwa di sungai tersebut, sebenarnya sudah ada sejumlah lambang peringatan. Selain itu, pengunjung juga dapat mengecek website lokal dari pengelola sungai tentang berapa suhu air saat itu hingga perkiraan deras arus air.Â
"Rata-rata arus 180-230 meter kubik per detik, selalu disampaikan pemerintah lokal. Saya menyampaikan bahwa sudah cukup banyak informasi yang bisa diakses pengunjung. Biasanya masyarakat langsung mengacu pada sumber informasi semacam itu sebelum berenang," papar Dubes Muliaman.
Dengan panjang 288 kilometer, Sungai Aare Swiss adalah sungai terpanjang yang mengalir sepenuhnya di Swiss. Sepanjang rutenya, ia bertemu dengan banyak desa dan kota, juga berkelok-kelok melalui berbagai lanskap yang mengesankan. Â
Punya Sertifikat Diving
Proses pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat, Emmeril Khan Mumtadz masih terus dilakukan dan kini sudah memasuki hari ketiga.Â
Pihak KBRI Bern di Swiss pun terus memantau upaya pencarian dan melakukan koordinasi dengan berbagai otoritas terkait.Â
Pihak keluarga, adik kandung Ridwan Kamil yakni Elpi Nazmuzzaman menyampaikan cerita dari pihak keluarga yang berada di sana.Â
"Saat ini, keluarga yang di sana dalam kondisi sehat, tabah dan sabar sambil menunggu proses pencarian oleh pihak berwenang," ujarnya.
Dalam perjalanan mencari sekolah dan kesempatan mencari beasiswa di Swiss, Elpi menyampaikan bahwa Emil menemui temannya yang tinggal di sana.Â
Bersama dengan 2 orang lainnya, mereka kemudian memutuskan untuk menyambangi Sungai Aare tersebut.
Advertisement