Liputan6.com, Jakarta - Switzerland Tourism semakin menegaskan komitmennya terhadap pariwisata berkelanjutan di Asia Tenggara melalui strategi ‘Travel Better’. Dengan pendekatan ini, Swiss tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah wisatawan, tetapi juga memastikan bahwa perjalanan ke Swiss memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas lokal.
Strategi ini menjadi semakin relevan seiring meningkatnya kesadaran wisatawan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, terhadap konsep perjalanan yang lebih bertanggung jawab.
Advertisement
Swiss, dengan kebersihan, keamanan, serta sistem transportasi publik yang efisien, terus menarik minat wisatawan yang ingin menikmati alam tanpa meninggalkan jejak karbon yang besar.
Advertisement
Strategi ‘Travel Better’ bertujuan mengoptimalkan pengalaman wisatawan sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan. Pendekatan ini melibatkan lima aspek utama, berikut ini di antaranya:
- Wisata sepanjang tahun – Mengurangi ketergantungan pada musim tertentu dan mendistribusikan arus wisatawan secara merata.
- Manajemen wisatawan – Menghindari kepadatan di lokasi populer dan menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih eksklusif.
- Durasi tinggal yang lebih lama – Mendorong wisatawan untuk mengeksplorasi budaya dan keindahan alam Swiss dengan lebih mendalam.
- Keberlanjutan melalui inisiatif Swisstainable – Mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan dalam berbagai aspek pariwisata.
- Dukungan bagi komunitas lokal – Memastikan pariwisata memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.
Simon Bosshart, Chief Market Officer (East) of Switzerland Tourism, menekankan pentingnya pendekatan ini.
"Kami ingin wisatawan menikmati Swiss dengan lebih bijaksana —tinggal lebih lama, berwisata sepanjang tahun, serta lebih mendalami budaya dan alam kami, sambil menjaga kelestariannya," ujar Simon Bosshart, dalam media briefing di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Pertumbuhan Wisatawan dari Asia Tenggara
Meski sempat mengalami penurunan 11,6 persen pada 2024 dibandingkan 2023, jumlah wisatawan Asia Tenggara yang berkunjung ke Swiss tetap menunjukkan tren pemulihan yang kuat.
Dibandingkan 2019, terjadi peningkatan sebesar 13,9 persen, menjadikan kawasan ini sebagai salah satu pasar dengan pemulihan tercepat di Asia.
Menurut survei terbaru Tourism Monitor Switzerland (TMS), wisatawan Asia Tenggara paling tertarik pada keindahan alam Swiss (16 persen) dan pemandangan panoramanya (14 persen). Faktor-faktor ini semakin memperkuat posisi Swiss sebagai destinasi utama bagi wisatawan yang mencari pengalaman autentik dan berkelanjutan.
Advertisement
