Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gempa kuat, dengan kekuatan magnitudo 7,0 terjadi pada Selasa 25 April 2023 pukul 04:00 di Sumatera bagian selatan, Indonesia, menurut Departemen Meteorologi Malaysia (Meteorological Department/MetMalaysia).
Dikatakan departemen tersebut dalam sebuah pernyataan, pusat gempa bumi berada 85 km barat laut Siberut, Indonesia, pada kedalaman 48 km.
Baca Juga
"Gempa terasa di pantai barat Semenanjung Malaysia," katanya di halaman Facebook-nya seperti dikutip dari Bernama, Selasa (25/5/2023).
Advertisement
MetMalaysia menambahkan, gempa tersebut tidak menimbulkan ancaman tsunami ke Malaysia.
Pihaknya juga meminta masyarakat yang merasakan getaran untuk mengisi kuesioner yang disediakan di https://forms.gle/ouB7tgmn26DjZ1qX9.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia mengatakan peringatan tsunami diberlakukan setelah gempa. Departemen tersebut juga disebut merevisi besarnya gempa menjadi 6,9 dari laporan awal 7,3.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan "Episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 177 KM barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat (Sumbar) pada kedalaman 23 KM," ujarnya melalui siaran pers yang diterima pada hari Selasa.
Lebih dari 2.000 penduduk telah mengungsi dari daerah pesisir, menuju ke tempat yang lebih tinggi di kecamatan Siberut Barat (Siberut Barat) dan Siberut Utara (Siberut Utara) di kabupaten Kepulauan Mentawai, kata Amir Ahmari, Kepala Unit Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana dan Mitigasi di Kabupaten Mentawai.
"Gempa bumi sangat terasa di Kecamatan Siberut Barat dan Siberut Utara. Warga di sana bergegas ke tempat yang lebih tinggi," kata Ahmari kepada Xinhua melalui telepon.
Pejabat itu mengatakan, sejauh ini, dia belum menerima laporan awal tentang kerusakan atau korban jiwa akibat gempa Sumbar terkini itu, namun penilaian risiko akan terus dilakukan nanti.
Berdasarkan pantauan secara visual, sejauh ini tidak ada korban luka, korban jiwa dan kerusakan pascagempa, menurut Abdul Muhari, Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan dan Penanggulangan Bencana.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengatakan, kenaikan permukaan air mencapai 11 cm. Badan tersebut memperkirakan kenaikan tidak lebih dari 0,5 meter.
Â
Gempa Dangkal
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,9.
"Episenter gempa bumi berlokasi di laut pada jarak 177 KM barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 KM," ujarnya melalui siaran pers yang diterima pada Selasa (25/4/2023).
Daryono menyebut gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.Â
Kemudian gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut, Mentawai, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang serta sejumlah wilayah lainnya.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami," kata dia.
Ia menyampaikan daerah yang berpotensi terdampak tsunami dengan status Waspada di daerah Nias Selatan, Pulau Tanabala Sumatera Utara.
Selain itu juga terjadi gempa bumi susulan, hingga pukul 04.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 5 (lima) aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar magnitudo 4,6.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Advertisement
Situs Geologi AS Catat Gempa Magnitudo 7,1 Guncang Mentawai Sumatera Barat
Sementara itu, Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau United States Geological Survey (USGS) mencatat gempa berkekuatan magnitudo 7.1 melanda Mentawai, Sumatera Barat, Indonesia.
Badan AS tersebut mencatat gempa Mentawai berpusat di titik 170 km SSE dari Teluk Dalam, dikutip dari laman earthquake.usgs.gov, Selasa (25/4/2023).
Titik kordinat gempa ada di 0.781°S 98.534°E dengan kedalaman gempa yaitu 15.5 km.
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa:
Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi.
Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat.
Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadiSimpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Gempa:
Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon.
Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Yang Harus Dilakukan Setelah Terjadi Gempa:
Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa.
Advertisement