Liputan6.com, Jakarta - Selandia Baru diguncang gempa pada Selasa 25 Maret 2025. Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), kekuatan gempa adalah magnitudo 6,7.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono mengatakan Indonesia mendeteksi kekuatan gempa Selandia Baru tersebut M 6,6.
"Hari Selasa 25 Maret 2025 pukul 08.43.12 WIB Selandia Baru bagian selatan diguncang gempa dengan magnitudo M6,6. Pusat gempa terletak pada koordinat 46,69 LS dan 165,78 BT tepatnya di barat daya Riverton, Selandia Baru dengan kedalaman hiposenter 10 km," jelas Dr. Daryono dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Selasa (25/3/2025).
Advertisement
"Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan dampak tsunami di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, kepada masyarakat di wilayah Indonesia dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yg tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," jelas Daryono.
Badan meteorologi Australia juga sebelumnya telah memastikan tidak ada ancaman tsunami untuk daratan utama, pulau-pulau, atau wilayah teritorialnya.
Gempa bumi Selandia Baru ini, kata Daryono, merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas subduksi Lempeng Australia ke bawah Lempeng Pasifik. Gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Warga di wilayah Southland dan Fiordland sempat dihimbau pihak berwenang untuk menjauh dari pantai karena dikhawatirkan terjadi tsunami yang dapat menimbulkan bahaya. Patut disyukuri hasil monitoring muka laut menunjukkan tidak ada ancaman tsunami. Laporan sementara juga menunjukkan bahwa gempa ini tidak menimbulkan kerusakan bangunan, karena episenter gempa terletak di laut dan jauh dari daratan," papar Daryono.
Menurut Daryono, wilayah Selandia Baru terletak di perbatasan dua lempeng tektonik utama dan konsekuensinya akan terus diguncang oleh ribuan gempa bumi setiap tahunnya.
Menurut catatan BMKG, gempa kuat dan merusak terakhir berkekuatan magnitudo 6,3 menghancurkan sebagian besar Christchurch pada tahun 2011, menewaskan 185 orang.
4.700 Orang Merasakan Gempa
Badan Manajemen Darurat Nasional mengimbau warga Southland dan Fiordland menjauhi pantai serta area perairan karena arus kuat yang tidak biasa berpotensi berbahaya.
Menurut pemantau seismik pemerintah Geonet, lebih dari 4.700 orang merasakan guncangan.
Dalam pembaruan pukul 15.30 waktu setempat, Badan Penanggulangan Bencana Nasional menyatakan tidak ada ancaman tsunami ke daratan. Namun, pemantauan terus dilakukan.
Warga di zona pesisir diminta menerapkan prinsip "jika lama atau kuat, langsung menjauh".
"Segera lakukan evakuasi mandiri dari semua area dekat pantai jika gempa terasa lebih dari satu menit atau cukup kuat hingga sulit berdiri," jelas pernyataan resmi di situs mereka.
Advertisement
