Maskapai Air New Zealand Bikin Kabin Tidur Pesawat untuk Penumpang Kelas Ekonomi, Harganya hingga Rp 5,3 Juta

Maskapai Air New Zealand mengumumkan ketersediaan pod tidur dalam kabin penerbangan kelas ekonomi mulai September 2024 mendatang. Berikut informasi terkait harga, fitur, dan aturan pemesanan.

oleh Chesa Andini Saputra diperbarui 01 Jun 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2023, 21:00 WIB
Konsep Skynest Air New Zealand akan debut pada September 2024.
Konsep Skynest Air New Zealand akan debut pada September 2024. (Sumber: Screenshot CNN/Air New Zealand)

Liputan6.com, Auckland - Pada umumnya ketika berpergian naik pesawat, kursi maskapai yang bisa ditidurkan adalah hak mewah yang hanya tersedia untuk penumpang first class dan bisnis.

Namun kabar terbaru menyebutkan bahwa konsep tempat tidur di pesawat akan tersedia bagi penumpang kelas ekonomi juga, pada penerbangan Air New Zealand mulai September 2024.

Maskapai Selendia Baru itu pertama kali mengumumkan konsep tempat tidur Skynest tahun 2022 lalu, di mana enam pod atau unit tidur dalam konfigurasi tempat tidur susun akan tersedia di pesawat-pesawat tertentu.

Pihak maskapai memberikan informasi lebih spesifik mengenai harga, cara pemesanan, dan detail lainnya mulai pertengahan Mei 2023.

Sayangnya tidak semua penerbangan Air New Zealand akan menyediakan pod tidur ini.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh maskapai Air New Zealand, enam pod akan ditempatkan di antara kabin ekonomi dan ekonomi premium pada pesawat dengan rute jarak jauh tertentu, termasuk penerbangan 17 jam langsung antara New York City dan Auckland, yang menempati peringkat penerbangan terpanjang di dunia.

Penumpang akan dapat memesan slot di pod dengan harga antara NZ$400-$600 (sekitar Rp3,5 juta - Rp5,3 juta) untuk sesi empat jam, di luar biaya tiket reguler mereka.

Setiap tempat tidur dalam pod akan diganti oleh awak kabin setiap kali setelah digunakan.

"Maskapai melakukan sedikit penelitian seputar siklus tidur. Siklus tidur biasanya sekitar 90 menit, jadi sesi empat jam memberi kesempatan bagi pelanggan untuk beristirahat, tertidur, dan bangun," kata perwakilan Air New Zealand tahun lalu, dikutip dari CNN Travel, Rabu (1/6/2023).


Fitur Skynest

Pencahayaan di pod Skynest dirancang untuk membuat penumpang tidur lebih nyenyak.
Pencahayaan di pod Skynest dirancang untuk membuat penumpang tidur lebih nyenyak. (Sumber: Screenshot CNN/Air New Zealand)

Fasilitas dalam Skynest akan mencakup port pengisian daya USB, lampu baca, penyumbat telinga, seprai ukuran penuh, selimut, dan bantal.

Ada juga sabuk pengaman untuk memastikan tempat tidur mematuhi protokol keselamatan di dalam pesawat.

Untuk memberikan kesempatan kepada lebih banyak penumpang untuk mencoba konsep tersebut, setiap orang dibatasi satu sesi yaitu empat jam per penerbangan, berdasarkan ketersediaan.

Dan hanya satu orang saja pada satu sesi yang dapat menggunakan pod, meskipun dia ingin berbagi dengan pasangan atau anak-anak.

“Kami mengutamakan tidur, kenyamanan, dan kesehatan. Karena kami tahu betapa pentingnya bagi pelanggan kami untuk datang dengan istirahat yang cukup,” kata CEO Air New Zealand Greg Foran dalam sebuah pernyataan tahun lalu.

"Mau mereka langsung menuju pertemuan, atau pergi liburan saja – mereka pasti ingin memulai hari dengan penuh energi."


Di Balik Layar

Ilustrasi pesawat Air New Zealand (AFP Photo)
Ilustrasi pesawat Air New Zealand (AFP Photo)

Skynest sejatinya telah dibuat selama beberapa tahun.

"Proses penelitian dan desain kami yang ekstensif, yang berlangsung selama lima tahun dan 170.000 jam, telah menghasilkan produk yang kami yakini akan merevolusi pengalaman penerbangan bagi penumpang kelas ekonomi," kata Chief Customer and Sales Officer Air New Zealand Leanne Geraghty dalam sebuah pernyataan.

"Dengan meluncurkan Skynest… kami mewujudkan komitmen kami untuk memberikan pilihan, di samping pengalaman terbaik bagi penumpang kami, dan untuk terus berinovasi dan memimpin dalam industri penerbangan."

Saat ini, sudah ada beberapa pesawat Boeing 787 milik maskapai Air New Zealand yang dalam proses renovasi untuk memberi ruang bagi pod tidur Skynest ini.

Walaupun renovasi kabin akan dilakukan di fasilitas Boeing, pod Skynest hanya akan dibuat dan diproduksi di Selandia Baru.


Maskapai Terbaik Kedua

Rute Auckland-Denpasar (PP)
Penerbangan rute Auckland-Denpasar (PP) oleh maskapai Air New Zealand mulai beroperasi setelah vakum selama tiga tahun karena pandemi COVID-19. (dok. Biro Komunikasi Kemenparekraf)

Meski fitur pod ini masih dalam tahap prototipe, Skynest menjadi salah satu finalis Crystal Cabin Awards tahun ini -- acara industri tahunan yang menyoroti inovasi di dunia desain interior pesawat terbang.

Pemenang akan diumumkan pada bulan Juni.

Sementara itu, Air New Zealand sudah pernah menduduki peringkat maskapai terbaik kedua di dunia pada tahun 2022.

Perusahaan yang awalnya bernama Tasman Empire Airways Limited (TEAL) ini didirikan pada tahun 1939 untuk menghubungkan Selandia Baru dengan negara tetangganya di Pasifik.

Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Air New Zealand.

[INFOGRAFIS] Industri Penerbangan Jadi Tumbal Ambruknya Rupiah
Pembelian bahan bakar avtur memakai mata uang dolar dipastikan melonjak seiring pelemahan rupiah dan menambah beban operasional maskapai.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya