Dino Patti Djalal: Serangan Militer Israel Sedahsyat Apapun Tidak Akan Mungkin Membungkam Semangat Rakyat Palestina untuk Merdeka

Dino Patti Djalal menyerukan agar solusi politik segera diambil untuk mendamaikan situasi di Gaza.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Okt 2023, 09:01 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2023, 09:01 WIB
Evakuasi Korban Serangan Israel di Khan Younis
Para pejabat kesehatan di Gaza mengatakan bahwa ada puluhan orang menjadi korban pengeboman di wilayah selatan. (Mahmud HAMS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal memberikan dukungannya untuk berdiri bersama rakyat Palestina. Namun, ia menegaskan bahwa cara untuk mengakhiri konflik di Gaza harus melalui jalan politik, bukan militer. 

Pada sebuah video yang ia posting di Instagram, Minggu (29/10/2023), Dino Patti Djalal menyebut konflik yang terjadi antara Hamas dan Israel berpotensi bisa meluas. 

"Karena Israel sudah bertekad untuk menghancurkan Hamas. Sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober. Dan tentunya Hamas akan memberikan perlawanan sengit juga," ujar Dino Patti Djalal yang juga co-founder dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI). 

"Serangan militer Israel sedahsyat apapun tidak akan mungkin membungkam semangat rakyat Palestina untuk merdeka. Israel juga tidak mungkin menaklukan secara militer bangsa Palestina selamanya," Dino menambahkan.

Ia pun turut menjelaskan bahwa serangan militer Hamas ke Israel juga secara realistik tidak akan mengakhiri kontrol Israel di Gaza dan Tepi Barat. 

Menurut Dino, solusi politik untuk konflik Israel dan Palestina sebenarnya sudah ada, yakni solusi dua negara. Akan tetapi, saat ini tidak ada minat politik dari kedua pihak untuk melanjutkan negosiasi tersebut. Israel saat ini dikuasi kelompok garis keras, sementara kelompok Hamas dan Fatah di Palestina juga tidak kompak. 

"Pemerintah koalisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang didominir oleh partai-partai sayap kanan yang menganut garis keras, tidak lagi tertarik pada solusi dua negara," ujar Dino Patti Djalal.

Butuh Negarawan

Aksi Bela Palestina
Aksi ini sebagai bentuk perlawanan atas agresi Israel di Palestina yang telah menewaskan lebih dari 7.300 orang, termasuk 3 ribu di antaranya anak-anak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dino Patti Djalal menyorot bahwa solusi dua negara mulai kekurangan popularitas, dan komunitas internasional seperti Uni Eropa dinilai kurang bisa menjadi penengah, sementara negara-negara Arab ada yang mulai menjalin diplomasi dengan Israel. 

Situasi dalam negeri di Israel dan Palestina juga sedang panas, negosiasi solusi dua negara pun jadi mandek.

Oleh karenanya, Dino Patti Djalal berharap ada sosok negarawan dari dalam Palestina dan Israel yang berani memajukan negosiasi untuk dua negara.

"Solusi politik dua negara ini hanya akan bisa tercapai kalau ada negarawan, statemanship baik di Israel maupun di Palestina yang berani merintis solusi politik yang penuh risiko dan ranjau ini," ujar Dino Patti Djalal. 

Untuk Indonesia, Dino Patti Djalal menilai diplomasi Indonesia telah berbuat banyak untuk Palestina, termasuk memberikan bantuan dan capacity building di Palestina.

Dino lantas mendukung agar Indonesia bisa terus memberikan tekanan politik dan diplomatik untuk membantu Palestina, terutama quite diplomacy yang berkelanjutan, serta bukan berdasarkan kepentingan politik.

"Tanpa adanya solusi polutik, alternatifnya adalah adu jotos yang tidak akan ada habis-habisnya," tegas Dino.

Amnesty International Indonesia: Konflik Palestina-Israel sebagai Tragedi Kemanusiaan yang Tiada Tara

Aksi Bela Palestina
Terdengar dari mobil komando, demonstrasi hari ini merupakan aksi damai untuk menolak penjajahan Israel dengan suara takbir yang terus bergema. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya di Indonesia, Amnesty International Indonesia dan aktivis pembela Hak Asasi Manusia (HAM) menggelar aksi solidaritas menuntut untuk mengakhiri serangan di Gaza. Aksi dilakukan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023). 

Sudah tiga pekan Jalur Gaza makin membara dan belum ada tanda-tanda bakal berakhir sejak serangan tak terduga Hamas ke Israel yang menewaskan 1.400 jiwa dan serangan balik Israel ke Gaza yang merenggut lebih banyak nyawa hingga lebih dari 5.000 jiwa.

Jalur Gaza kini luluh lantak akibat serangan serampangan Israel. Banyak bangunan yang hancur bahkan rumah sakit pun hampir kolaps akibat serangan tersebut. Semakin parah karena blokade ilegal oleh Israel di Gaza selama 16 tahun.

“Karena itu inilah saat sejarah bagi PBB, bagi kita semua, bagi Indonesia yang sudah memperlihatkan tekad perjuangannya dengan mendirikan rumah sakit bagi masyarakat Palestina di Gaza untuk mengambil langkah-langkah yang mungkin dilakukan pada saat momentum puncaknya dari pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang luar biasa," ujar Marzuki Darusman, Pelapor khusus PBB atas HAM di Korea Utara 2010-2016, Jumat (27/10/2023). 

Lebih lanjut Marzuki mengungkapkan ketika ini masih dibiarkan, tidak hanya pelanggaran HAM tapi bakal menjadi tragedi kemanusiaan yang tiada tara.

"Kalau ini dibiarkan akan terjadi tidak saja pelanggaran hak Asasi manusia, tetapi tragedi kemanusiaan yang tidak ada taranya sampai hari ini," ucapnya.

Dia pun mengatakan, agar kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata. Sementara, untuk masyarakat internasional diminta untuk segera mengirimkan bantuan humaniter secepatnya.

“Menyalurkan secepat-cepatnya bantuan masif humaniter untuk menyelamatkan anak-anak,  ibu-ibu dan seluruh masyarakat Palestina yang dari hari ke hari mengalami cedera pembunuhan anak-anak,  ibu-ibu dan seterusnya,” pungkasnya.

Amerika Serikat Harus Bertindak di Luar Dewan Keamanan

Duka dan kehancuran pada minggu kedua perang Israel-Hamas
Gambar-gambar tersebut menceritakan kisah tragedi yang tak terkatakan dan ketakutan yang nyata, ketika perang antara Israel dan Hamas bersiap memasuki minggu ketiga. (AP Photo/Avi Roccah)

Selain itu, Marzuki Darusman juga mengatakan, Amerika Serikat harus bertindak di konflik Palestina-Israel dil uar dewan keamanan PBB.

“Di masa yang lalu Amerika Serikat bertindak di luar dewan keamanan di Irak. Kita pikir satu contoh, dan Afghanistan," ujar Marzuki.

"Mengapa sekarang Amerika tidak bisa bertindak di luar dewan keamanan yang macet itu untuk mencari penyelesaian yang adil. Inilah kesempatan untuk menghentikan pertumpahan darah yang lebih jauh lagi," sambungya.

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan, yang perlu didorong adalah pemerintah Amerika Serikat, pemerintah Indonesia, bahkan negara yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB. 

Negara seperti Rusia, China misalnya untuk memastikan ada resolusi ceasefire, ada resolusi gencatan senjata, ada resolusi untuk jeda kemanusiaan agar memungkinkan penanganan situasi pengungsi. 

“Penanganan situasi warga sipil termasuk mengevakuasi mereka yang sekarang ini masih berada di bawah reruntuhan,” ungkap Usman.

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya