Tersesat di Gunung Salju China, Pria Ini Bertahan Hidup Hanya dengan Air Sungai dan Pasta Gigi

Pemuda berusia 18 tahun tersebut akhirnya berhasil diselamatkan setelah tersesat selama 10 hari di pegunungan bersalju di barat laut China.

oleh Benedikta Miranti T.V Diperbarui 28 Feb 2025, 19:40 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 19:40 WIB
Indahnya Pemandangan Puncak Gunung Fuji yang Kembali Diselimuti Salju
Sebelumnya, beberapa waktu lalu publik diramaikan dengan puncak Gunung Fuji yang tak juga diselimuti salju. (Richard A. Brooks/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Beijing - Seorang pria berusia 18 tahun berhasil diselamatkan setelah hilang selama 10 hari di medan pegunungan bersuhu dingin di barat laut China.

Selama masa sulit tersebut, Sun Liang bertahan hidup dengan meminum air sungai, mencairkan salju, dan bahkan mengonsumsi pasta gigi akibat keterbatasan makanan, seperti dilaporkan oleh Jimu News.

Mengutip laman SCMP, Jumat (28/2/2025), Sun memulai perjalanan mendaki seorang diri pada 8 Februari di Pegunungan Qinling, wilayah pegunungan yang membentang dari timur ke barat di Provinsi Shaanxi. Dengan ketinggian rata-rata sekitar 2.500 meter, kawasan ini dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Namun, hanya dua hari setelah memulai perjalanan, Sun kehilangan kontak dengan keluarganya setelah perangkat elektroniknya kehabisan daya. Terjebak di alam liar, ia mencoba berjalan menyusuri aliran sungai tetapi mengalami beberapa kali jatuh hingga akhirnya mengalami patah tulang di lengan kanannya.

Untuk bertahan dari terpaan angin dingin, Sun berlindung di balik batu besar dan membuat tempat tidur darurat dari jerami serta daun kering. Kondisinya semakin memburuk hingga akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat pada 17 Februari.

Promosi 1

Upaya Penyelamatan yang Dramatis

Ilustrasi Gunung bersalju
(unsplash.com/@coloradocolby)... Selengkapnya

Tim pencarian dan penyelamatan dikirim ke gunung atas permintaan keluarga Sun yang khawatir akan keselamatannya. Ketika sedang menyalakan api, Sun mencium bau asap dan langsung berteriak meminta bantuan. Beruntung, teriakannya berhasil menarik perhatian tim penyelamat yang segera mengevakuasinya.

Jalur Ao-Tai Line, rute yang dilalui Sun, membentang sepanjang 170 km dan menghubungkan Gunung Ao dengan Gunung Taibai. Rute ini termasuk salah satu dari lima jalur pendakian paling berbahaya di China karena cuacanya yang sulit diprediksi.

Dalam dua dekade terakhir, lebih dari 50 pendaki dilaporkan hilang atau meninggal di jalur ini. Sebagai upaya pencegahan, otoritas setempat melarang perjalanan ke kawasan ini sejak 2018 dan memberlakukan sanksi administratif bagi para pelanggar. Meski demikian, masih ada pendaki yang nekat menantang bahaya demi pengalaman mendaki ekstrem. Sun sendiri diyakini sebagai orang pertama yang berhasil diselamatkan setelah tersesat di kawasan tersebut.

 

Pelajaran Berharga

Indahnya Pemandangan Puncak Gunung Fuji yang Kembali Diselimuti Salju
Pemandangan puncak Gunung Fuji, salah satu ikon Jepang yang terkenal dengan puncaknya yang tertutup salju, akhirnya kembali bisa dinikmati. (Richard A. Brooks/AFP)... Selengkapnya

Sun mengaku telah menekuni dunia pendakian selama setahun terakhir dan telah berhasil mendaki tiga gunung bersalju terkenal di China. Namun, ia tidak menyadari bahwa Ao-Tai Line telah dilarang untuk didaki. Ia mengaku hanya ingin menantang dirinya sendiri dengan menjelajahi jalur tersebut.

"Setelah kejadian ini, saya merasa sangat takut," tulis Sun di media sosial setelah diselamatkan.

"Tempat ini sama sekali tidak cocok untuk pendakian. Anginnya begitu kencang hingga saya nyaris tak bisa berdiri meskipun menggunakan dua tongkat pendakian. Salju sangat tebal hingga saya hampir tak bisa membuka mata.

"Singkatnya, jalur ini sangat sulit. Tidak ada pemandangan indah, cuaca berubah dengan cepat. Saya ingin memperingatkan semua pendaki: jangan pernah mencoba mendaki Ao-Tai Line, nyawa jauh lebih berharga," tegasnya.

Proses penyelamatan Sun melibatkan lebih dari 30 orang tim penyelamat dan menghabiskan biaya sekitar 80.000 yuan (sekitar Rp 175 juta). yang harus ditanggung oleh keluarganya.

"Kami memberlakukan biaya penyelamatan untuk mencegah pendaki lain mengambil risiko serupa," ujar seorang anggota tim penyelamat.

"Kami juga ingin mengingatkan bahwa mendaki di jalur ini dapat mempertemukan mereka dengan satwa liar berbahaya seperti beruang, kijang, dan babi hutan. Beberapa anggota tim penyelamat mengalami cedera dalam operasi ini."

Kisah pendaki yang berhasil selamat setelah tersesat di alam liar kerap menjadi perbincangan hangat di media sosial China. Tahun lalu, seorang pria di Taiwan juga bertahan selama 10 hari di jurang dengan cara menghalangi aliran pipa air, sehingga menarik perhatian warga desa yang akhirnya menemukan dan menyelamatkannya.

 

Infografis Peralatan yang Wajib Dibawa Saat Naik Gunung
Daftar barang yang wajib dibawa saat naik gunung. (dok. Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya