Liputan6.com, Jakarta Orang usia lanjut yang ingin tetap sehat dan produktif harus menjalani Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tapi, PHBS ini harus dilakukan sejak usia dini, bukan setelah memasuki usia lanjut.
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Drg. Kartini Rustandi, M. Kes., mengatakan, sehat di usia lanjut sangat ditentukan oleh kondisi kesehatan seseorang saat ia masih dalam kandungan, masa bayi, balita, remaja, dewasa sampai memasuki usia lanjut. Dengan kata lain, kondisi kesehatan di sepanjang siklus kehidupan manusia sangat menentukan derajat kesehatan pada masa usia lanjut.
"Ini dinamakan life cycle approve. Kondisi di mana perhatian kesehatan dilakukan sejak di kandungan, sehingga tuanya jauh lebih sehat," kata Kartini dalam Workshop bertema `Pendekatan Siklus Hidup Dalam Pelayanan Kesehatan Menuju Lanjut Usia Sehat dan Sejahtera` di Ruang Bima, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2014).
Menurut wanita berambut pendek ini, bila sedari kecil makan cokelat sudah menjadi suatu kebiasaan yang tidak dapat dihentikan atau dikurangi, bagaimana mungkin ketika beranjak dewasa hingga tua kesehatan jauh lebih baik. Makan cokelat terus menerus, sama saja memasukkan gula dalam jumlah banyak ke dalam tubuh. Dengan begitu, orang tersebut berisiko besar menderita diabetes.
"Kalau diabetes sedari usia muda sudah tidak terkontrol, tak menutup kemungkinan berisiko juga mengalami gagal ginjal. Parahnya, bisa sampai cuci darah. Ya, bagaimana mau sehat kalau kondisinya seperti ini?" kata dia menambahkan.
Meskipun pasien itu memiliki asuransi, terasa percuma. Karena pasien akan merasakan kesakitan saat harus menjalani cuci darah secara rutin. "Dilihatnya sih, biasa saja. Cuma suntik-suntik. Tapi, kalau disuntik terus menerus, apa tahan sama sakitnya?," kata Kartini menerangkan.
Pun dengan kesehatan mata, diharapkan orang mampu menjaga kesehatannya sejak usia sedini mungkin. Apalagi saat ini, di usia muda, tak sedikit orang yang sudah mengenakan kacamata plus."Kalau sekarang sudah plus dua, tuanya mau plus berapa?," kata dia.
Hasil sensus menunjukkan bahwa jumlah orang lanjut usia di Indonesia adalah 18,1 juta per 2010. Atau sama saja dengan 7,6 persen dari jumlah masyarakat keseluruhan. Kemungkinan, pada tahun 2025 jumlahnya meningkat menjadi 2 kali lipat, yaitu 36 juta jiwa.
Kartini menerangkan, meningkatnya jumlah lanjut usia dapat menimbulkan berbagai permasalahan yang kompleks bagi lanjut usia itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat. Setidaknya, ada empat penyakit yang menghantui para lanjut usia itu, di antaranya hipertensi, stroke, arthritis, sampai pada kesehatan gigi dan mulut.
Berdasarkan data Litbangkes, tambah wanita berkacamata ini, kematian di 15 kota besar di Indonesia disebabkan oleh stroke.
Mau Tetap Sehat di Usia Lanjut Harus Dimulai Sejak Dini
Orang usia lanjut yang ingin tetap sehat dan produktif harus menjalani Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sedini mungkin.
Diperbarui 28 Mei 2014, 10:54 WIBDiterbitkan 28 Mei 2014, 10:54 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
DPRD Depok Beri Bantuan Kebutuhan Pokok Korban Banjir
Puasa Ramadan: Pengertian, Hukum, Syarat, Rukun, dan Hal yang Membatalkan
Teleskop James Webb Temukan Exoplanet Berbau Telur Busuk
Apple Resmi Umumkan MacBook Air M4! Simak Harga dan Spesifikasinya
THR Pengemudi Ojol Masih Diupayakan Terwujud di Tahun Ini
Ada 77 Proyek Strategis Nasional Era Presiden Prabowo, Siapa Dapat Porsi Besar?
Link Live Streaming Liga Champions di Moji dan Vidio: Benfica vs Barcelona, Feyenoord vs Inter Milan, Munchen vs Leverkusen
5 Pelatih yang Bisa Gantikan Ruben Amorim Jika Dipecat Manchester United: Termasuk Pemenang Piala Dunia 2014
Ragnar Oratmangoen Bagi Tips Jalani Puasa, Siap Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Apakah Takdir Bisa Diubah? Ini Jawaban Menyejukkan Gus Baha
Mengenal Tradisi Damar Kurung, Lentera saat Ramadan di Gresik
Menyingkap Biang Keladi Bencana Banjir Bekasi