Liputan6.com, London- Perawat asal Inggris yang terdiagnosa virus Ebola usai bertugas sebagai relawan di Sierra Leone kini dalam keadaan kritis. Pihak rumah sakit tempat Pauline Cafferkey dirawat, Royal Free Hospital, mengumumkan kepada publik kondisi perawat ini terus memburuk selama dua hari terakhir.
Seperti dilansir laman BBC, Senin (5/1/2015) berbagai usaha eksperimental telah dilakukan pihak rumah sakit untuk membuat perempuan asal South Lanarkshire terus bertahan. Mulai dari pemberian obat viral hingga darah dari mereka yang berhasil bertahan hidup dari virus mematikan ini.
Baca Juga
Cafferkey adalah orang Inggris kedua yang terinfeksi virus Ebola setelah perawat William Pooley. Pooley telah berhasil terbebas dari Ebola pada September lalu lewat perawatan yang dilakukan di Royal Free Hospital.
Advertisement
Masa kritis yang dialami Cafferkey menurut konsultan virologi dari Cambridge University, dr. Christ Smith menyatakan bahwa gejala perkembangan virus Ebola bisa tiba-tiba dan puncaknya biasanya sekitar tujuh haru.
"Setelah 10 hari biasanya sudah mulai membaik kondisinya," tambahnya.
Virus Ebola sendiri telah ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang terinfeksi seperti darah, muntah, dan feses. Virus ini telah menewaskan lebih dari 7.800 orang di Afrika Barat.
Â
Baca Juga: