Liputan6.com, Jakarta Penderita maag atau gangguan lambung lainnya bukan berarti tidak boleh minum kopi. Kalau penyakit mendadak kambuh usai meminum secangkir kopi robusta (ditemukan di dalam kopi instan), coba pindah ke kopi arabika.
"Karena saya bukan dokter, saya tidak berani bilang boleh atau enggaknya. Saya cuma bisa bilang, pindahlah ke arabika dan minum sedikit-sedikit. Kalau setelah pindah badan tidak masalah, berarti masih bisa minum kopi asal tepat jenis kopinya," kata Coffee Expert, Adi Taroepratjeka kepada Health-Liputan6.com ditemui dalam pameran Nescafe Dolce Gusto di Senayan City, ditulis Rabu (29/4/2015).
Dalam kesempatan itu, blogger perempuan asal Jakarta bernama Rismadhani Chaniago tiba-tiba saja menghampiri Adi sembari mencerita masalahnya terkait minum kopi.
Advertisement
Perempuan yang akrab disapa Dhancrut cerita kalau sudah lima bulan dilarang minum kopi oleh dokter  karena satu kondisi tertentu. Menurut Dhancrut, dia masih bisa berempati bila disuruh merokok, cuma tidak akan sanggup menahan keinginan meminum secangkir kopi saat ada yang menyeduhnya. "Jujur, begitu mencium baunya saja, saya bawaannya ingin nyeduh juga," kata Dhancrut.
Usai bercerita, Adi memberikan secangkir kecil kopi Lungo dari Nescafe Dolce Gusto ke Dhancrut. Adi lalu memintanya melaporkan apa yang terjadi beberapa jam setelah minum kopi tersebut.Â
Ke esokan harinya, kami mendapatkan jawaban kalau perut Dhancrut dalam keadaan baik-baik saja.
"Saya minta lapor via Twitter. Sekitar pukul 00:00 malam, dia menyenggol saya di Twitter dan mengatakan perutnya aman-aman saja," kata Adi.
Hakikatnya setiap orang memiliki kemampuan mencerna kafein yang berbeda-beda. Karena bentuk murni dari kafein adalah racun yang sangat kuat, maka ketika masuk ke dalam tubuh, secara otomatis tubuh melindungi dirinya sekaligus menandai kalau kadar kafein di dalam tubuh sudah cukup.
"Dengan sakit perut, badan secara otomatis memberi tahu dirinya sendiri, kalau kadar kafein sudah mencukupi. Sebab, kalau sekedar jantung berdegup dan lain-lain, disangkanya karena ada yang cakep-cakep lewat di depannya, bukan karena kopinya," tambah Adi sambil berseloroh.