Mengintip Pabrik Air Kelapa Murni Kemasan Terbesar di Indonesia

Tim Health Liputan6.com berkesempatan menyambangi langsung salah satu pabrik milik Sambo grup yang memproduksi Hydro Coco

oleh Fitri Syarifah diperbarui 12 Jun 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 21:00 WIB
kelapa
Tim Health Liputan6.com berkesempatan menyambangi langsung salah satu pabrik milik Sambo grup yang memproduksi Hydro Coco

Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, gaya hidup sehat menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Salah satu komoditas yang menarik di pasar global adalah minuman ringan berbasis air kelapa murni.

Tim Health Liputan6.com berkesempatan menyambangi langsung salah satu pabrik milik Sambo grup yang memproduksi Hydro Coco di Pulau Burung dan Pulau Sambu, Provinsi Riau.

Jarak yang ditempuh untuk sampai tempat tujuan bisa dibilang cukup lama. Dengan pesawat dari Jakarta menuju Batam, dilanjutkan Kapal Ferry, kami menghabiskan waktu 5 jam.

Sampai di Pulau Burung, kami bisa melihat proses pengambilan kelapa sebelum masuk proses produksi. Menurut perwakilan manajemen Riau Sakti United Plantation (RSUP), Kamarudin, perkebunan kelapa ini seluas 18 hektar, sisa 4 hektarnya ditanamani tumbuhan lain.

"Kelapa yang ditanam adalah jenis hibrida yang telah berusia 70-80 hari. Penanaman dimulai pada 1996 menggunakan tanah pemerintah dan dikelola RSUP," katanya.

Total, kata Kamarudin, ada 400-500 ribu butir kelapa yang dipetik setiap hari. Semua kelapa ini hanya diambil airnya dan dipasok ke industri. Sedangkan untuk daging dan batoknya diolah oleh bagian lain.

"Kami memiliki sekitar 300-350 tenaga kerja khusus untuk memisahkan batok kelapa untuk nantinya diambil airnya," ungkapnya.

Dari Pulau Burung, kami kembali melanjutkan perjalanan ke Pulau Sambu. Dalam penyediaan bahan baku air kelapa serta proses produksi Hydro Coco, Kalbe bekerjasama dengan Sambu Grup.

"Kami menggunakan bahan baku air kelapa asli dari perkebunan kelapa terbesar se-Indonesia," kata Head of Marketing dan Sales RTD PT Kalbe Farma, Ronald Unadi.

Dengan area pabrik seluas 25 hektar, pabrik Hydro Coco memiliki pekerja 6.500 orang per April 2015. Dari pabrik ini minuman kesehatan ini bisa menghasilkan 55 juta kemasan setahun, atau sama dengan 13.750 ton air kelapa.

Agar tahan lama, minuman alami ini menggunakan teknologi pangan, tanpa pengawet kimia dan kemasan aseptik yang tahan 12 bulan tanpa didinginkan.

Gambaran singkat proses produksi Hydro Coco:

1. Buah kelapa dipecahkan batoknya secara manual untuk ditampung airnya.

2. Air kelapa Didinginkan untuk menjaga kualitas

3. Air kelapa kemudian disaring dengan teknologi Filtrasi untuk memisahkan unsur yang tidak diinginkan

4. Air kelapa yang sudah disaring, kemudian disterilkan dengan menggunakan teknologi UHT

5. Air kelapa yang sudah disterilkan disimpan di tangki aseptik sebelum pengemasan

6. Dari tangki aseptik, air kelapa kemudian dikemas dalam kemasan Tetraprisma kedap udara

7. Produk yang sudah dikemas lalu disimpan untuk inkubasi sebelum dinyatakan layak kirim

8. Setelah itu, hydro siap untuk dikirim dan dipasarkan

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya