Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Miss V Menghitam, Normalkah?

Organ intim wanita memiliki banyak kehebatan, salah satunya bisa berubah warna tergantung berbagai faktor.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jun 2015, 20:30 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2015, 20:30 WIB
Agar Capai Orgasme,Wanita Kini Bisa Operasi Rekonstruksi Klitoris
Foto Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Organ intim wanita (vagina) memiliki banyak kehebatan, salah satunya bisa berubah warna tergantung berbagai faktor. Alhasil, kaum hawa jangan kaget jika tiba-tiba melihat perubahan warna pada area intimnya.

Wanita perlu memahami jika Miss V berubah menjadi hitam atau warna lain adalah wajar-wajar saja dan tak perlu dikhawatirkan, kecuali jika disertai rasa sakit, tidak nyaman, atau bau busuk.

Warna kulit vagina bervariasi untuk setiap wanita. Warna yang umum dimiliki wanita seperti pink, merah, burgundy. Namun, sejumlah wanita khawatir apabila kulit Miss V-nya lebih gelap dan mengaitkannya dengan jorok atau infeksi.

Pada kebanyakan kasus, penggelapan kulit vagina normal dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Kebanyakan bukan hal yang memprihatinkan dan mudah diperbaiki. Warna vagina atau hiperpigmentasi tidak harus membuat wanita merasa tidak menarik.

Seperti dikutup MDHealth, Kamis (25/6/2015), kulit Miss V bisa berubah warna saat bergairah seksual, saat tubuh meningkatkan aliran darah ke alat kelamin. Dengan meningkatnya aliran darah maka terjadi pembengkakan pada jaringan vagina serta pelumasan, yang merupakan tanda fisik pertama dari gairah. Saat itu ada yang warna klitoris dan bibir bagian dalam vagina menjadi gelap.

Ketika tidak lagi terangsang atau setelah mencapai orgasme, warna kembali seperti biasa  karena aliran darah kembali normal. 

"Perubahan warna ini selama gairah bisa berubah pink merah, dan merah untuk warna anggur, burgundy, atau ungu. Perubahan ini sangat normal," tulis MDHealth.

Warna kulit vagina tidak hanya dapat bervariasi dari satu wanita dengan wanita lain, namun bisa berubah tergantung banyak faktor:

Penuaan

Keturunan

Kelebihan produksi melatonin

Ketidakseimbangan hormon

Memakai bedak ke daerah tersebut

Infeksi

Sering mencukur di daerah tersebut

Malnutrisi atau kekurangan vitamin tertentu

Kegemukan

Penggunaan krim tertentu, sabun, atau produk lain yang sejenis

Mengenakan pakaian ketat atau pakaian yang terbuat dari bahan sintetis

"Selama Anda tidak mengalami gatal, ketidaknyamanan, nyeri, discharge (keputihan), atau bau busuk maka Anda tak perlu khawatir. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, apakah disertai hiperpigmentasi atau tidak, Anda segera temui dokter kandungan Anda karena gejala ini bisa menjadi tanda infeksi." (Melly F)

 

Baca juga

5 Langkah Jaga Kesehatan Miss V

Ketahui 7 Kehebatan Miss V

Kontes Teraneh Libatkan Mr. P dan Miss V

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya