Animasi Manis, Edukasi Diabetes Lewat Kartun

Kompetisi film pendek diabetes pada AnimasiManis

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Agu 2015, 15:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2015, 15:00 WIB
Animasi Manis, Edukasi Diabetes Lewat Kartun
Kompetisi film pendek diabetes pada AnimasiManis

Liputan6.com, Jakarta Ada program edukasi penyakit Diabetes yang cukup menarik perhatian. Perusahaan farmasi Sanofi Group Indonesia bekerjasama dengan Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun ini sukses menyelenggarakan kompetisi film pendek diabetes pada AnimasiManis.

Presiden Direktur Sanofi Group Indonesia, Benoit Martineau, mengatakan, diabetes masih menjadi salah satu perhatian utama di Indonesia. Oleh karena itu, mereka juga telah membangun kemitraan dengan berbagai pihak melalui program Pengendalian Diabetes di Indonesia (Partnership for Diabetes Control in Indonesia – PDCI), suatu program train-of-trainer bagi 5000 dokter umum dan 500 internis dalam kurun waktu 5 tahun.

"Mayoritas pasien masih belum terdiagnosa. Maka itu, perlu edukasi kepada pasien dan masyarakat awam guna meningkatkan kesadaran akan penyakit diabetes dan mencegah komplikasi yang ditimbulkannya, dengan cara yang kreatif agar mudah dimengerti," katanya melalui keterangan pers, Senin (24/8/2015).

Di sisi lain, Kepala Pusat Promosi Kesehatan KEMENKES RI, Gustina, MPH juga mengapresiasi karya anak negeri ini. Apalagi, kata dia, prevalensi penyakit diabetes semakin meningkat di Indonesia, dan saat ini Indonesia telah menjadi negara kelima terbesar di dunia untuk angka penyandang diabetes, setelah Cina, India, Amerika Serikat, dan Brazil.

Salah satu dewan juri yang juga Pakar Diabetes, Prof. Dr. Agung Pranoto mengatakan, melalui program AnimasiManis, informasi mengenai penyakit diabetes dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.

"Bagi pasien dapat memotivasi untuk dapat mengelola penyakitnya secara lebih baik guna mempertahankan kualitas hidup. Sementara bagi praktisi kesehatan, animasi ini dapat dijadikan sarana edukasi di lingkungan klinik, puskesmas, rumah sakit, dan tempat pelayanan kesehatan lainnya," katanya.

Setelah melalui proses seleksi, akhirnya terpilih 30 karya animasi terbaik dari Animasi Manis yang akan digunakan sebagai sarana edukasi dan komunikasi lebih lanjut mengenai penyakit diabetes.

Pakar animasi, Wahyu Aditya berpendapat, animasi merupakan salah satu saluran komunikasi yang memberikan tampilan visual yang menarik sehingga satu masalah dapat mudah dimengerti. Selain itu animasi dapat menjangkau penonton juga lebih luas, mulai dari anak kecil hingga dewasa, dan diakses dengan beragam pilihan media yang ada.

“Di Indonesia konten edukasi tentang penyakit diabetes dalam animasi belum banyak tersedia. Oleh karena itu inisiatif program AnimasiManis patut diapresiasi. Apalagi cara pandang anak muda yang dikemas secara menarik," ungkapnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya