Gawai Tak Selalu Buruk untuk Anak, Ini Buktinya

Ira Koesno yakin gadget tak selalu buruk untuk anak-anak yang ikut perlombaan karya tulis ini

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 10 Sep 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2015, 09:00 WIB
Awas, Gadget Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Spesialis anak dari Rumah Sakit Hermina Dr. Nia Niasari, SpA mengatakan penggunaan gadget yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan anak

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan ponsel pada anak tak selalu membawa pengaruh buruk untuk kehidupan mereka. Justru, anak-anak ini lebih pintar dalam mencari informasi di internet yang mungkin orangtua sendiri tak mengetahui bagaimana cara menggunakannya.

"Contohnya saja saat anak-anak ini mengikuti lomba menulis mengenai kesehatan yang diadakan Puskom (Pusat Komunikasi) di Kementerian Kesehatan ini. Tema yang diberikan ke mereka tergolong berat, tapi dengan adanya gadget mereka jadi tahu informasi baru yang bakal dijadikan bahan menulis mereka," kata mantan pembawa acara berita yang kini menangani forum dokterkecil.com Ira Koesno di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (9/9/2015)

Ira pun optimis, karya mereka layak untuk diterbitkan penerbit Mizan. "Saya yakin sekali mereka dapat menggunakan gadget itu dengan sebaik-baiknya," kata Ira.

Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 2015 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akan menyelenggarakan lomba menulis dengan tema kesehatan yang menginspirasi untuk anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

Tujuan perlombaan ini untuk merangsang pelajar SD mengetahui yang kemudian mau dan mampu menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga, hingga lingkungan. Selain itu, pelajar akan lebih mengenal bagaimana cara jalani pola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang kemudian menerapkan pola itu di kehidupan sehari-hari.


Memang, tema penulisan yang diangkat tergolong susah. Namun, dengan tema-tema itulah mereka dapat melihat sejauh mana seorang anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar memahami arti kesehatan yang sesungguhnya.

"Kita juga ingin melihat bagaimana generasi muda ini memahami tema kesehatan. Promkes pun mengatakan, lempar saja ke mereka, jadi kita bisa tahu isu-isu mana saja yang lebih gencar di tingkat SD," kata Ira Koesno.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya