Pertama di Dunia, Bedah Koroner Berbantukan Virtual Reality

Pertama kali di dunia, sekelompok dokter di Warsawa melakukan pembedahan koroner jantung dibantu dengan teknologi 'virtual reality'.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Nov 2015, 11:30 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 11:30 WIB
Pertama di Dunia, Bedah Koroner Berbantukan Virtual Reality
Ilustrasi Google Glass (Sumber digit.in)

Liputan6.com, Warsawa - Dalam suatu pembedahan unik yang disebut sebagai pertama kaliya di dunia, sekelompok dokter berhasil menggunakan teknologi Google Glass untuk membantu pembedahan pembuluh koroner pada pasien berusia 49 tahun.

Pada dokter di Warsawa, Polandia, seakan menegaskan impian para peneliti bahwa teknologi virtual reality (VR) sejenis Google Glass akan menjadi penting dalam bedah kedokteran. Pembedahan kali ini menjadi buktinya.

Sistem pencitraan ini digunakan pada seorang pasien yang memiliki penyumbatan keseluruhan yang sudah kronis. Menurut para dokter, sulit membersihkan sumbatan itu menggunakan intervensi berbasis kateter biasa.

Dikutip dari digit.in pada Kamis (26/11/2015), Maksymilian P Opolski dari Lembaga Kardiologi di Polandia mengatakan, “Kasus ini membuktikan bahwa penerapan awal perangkat terpasangkan (wearable) untuk tampilan rangkaian-rangkaian data dalam lab kateterisasi dapat digunakan untuk perencanaan dan panduan yang lebih baik untuk bedah intervensi.”

sekelompok dokter berhasil menggunakan teknologi Google Glass untuk membantu pembedahan pembuluh koroner. (Sumber gizmag.com)

Ia melanjutkan, “Hal ini juga memberikan bukti konsep bahwa perangkat terpasangkan (wearable) dapat meningkatkan kenyamanan operator dan efisiensi pembedahan dalam kardiologi intervensional.”

Suatu tampilan yang terpasang di kepala memungkinkan pengguna untuk menunjukkan sekaligus mencuplik gambar-gambar bersama-sama dengan informasi tambahan yang disediakan oleh perangkat ini.

Hal tersebut memungkinkan para dokter dari Lembaga Kardiologi Polandia untuk memulihkan aliran darah arteri, dengan dibantu proyeksi CTA dalam perangkat VR terpasangkan berbasis Google Glass.

Para dokter dapat dengan mudah memperbesar tampilan di daerah-daerah yang kritis. Bukan hanya itu, teknologi pengenalan suara nir-tangan (hands-free) juga membantu mereka membayangkan dan membedah pembuluh-pembuluhan koroner distal.

Pembedahan ini disudahi dengan melakukan implan dua batang stent tahan obat. Makalah penelitian ini diterbitkan dalam Canadian Journal of Cardiology.

Google Glass diperkenalkan oleh Google pada 2013. Pada Januari 2015, perusahaan itu mengumumkan penghentian pembuatan purwarupa Google Glass karena banyak pengguna khawatir dengan terganggunya keamanan pribadi.

Sejumlah kabar tidak resmi mengatakan bahwa Lab X—bagian dari Google—sedang mengerjakan 2 atau 3 jenis perangkat terpasangkan yang dipasang di kepala. Salah satunya , yang kemungkinan ditujukan bagi pemakai umum, bahkan tidak memiliki kaca. (Alx)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya