Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 1.302 anak di Kabupaten Sampang di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur, putus sekolah. Hal itu diungkapkan Kabid Kurikulum Dinas Pendidikan (Disdik) setempat Arief Budiansor.
"Jumlah angka putus sekolah ini, dari berbagai tingkatan pendidikan, mulai dari SD hingga SMA dan yang sederajat," katanya di Sampang, Kamis.
Baca Juga
Perinciannya, jumlah anak putus sekolah tingkat SD/MI terdata sebanyak 657 siswa, terdiri SMP/MTs 500 orang, dan SMA/SMK serta MA 145 anak didik.
Advertisement
Ia menjelaskan, penyebab banyaknya anak putus sekolah di Sampang, bukan karena biaya pendidikan yang mahal, tetapi karena faktor lain. Antara lain menikah di usia dini atau merantau mengikuti orang tuanya di luar Madura, seperti Kalimantan, Jakarta atau ke Surabaya, bahkan ada yang ikut orang tuanya bekerja di luar negeri/TKI (tenaga kerja Indonesia).
Budiansor mengatakan, umumnya siswa yang banyak putus sekolah itu ada di wilayah perdesaan dan di lembaga pendidikan yang ada di bawah naungan yayasan atau pesantren.
"Kalau di wilayah kota, hampir tidak ada anak putus sekolah. Kalaupun ada, karena faktor ekonomi. Tapi itu dulu. Sekarang kan sudah ada dana bantuan operasional sekolah," ia menjelaskan.
Ia lebih lanjut menjelaskan, untuk menekan banyaknya warga yang putus sekolah itu, Disdik Sampang kini berupaya mendirikan sekolah unit baru di masing-masing kecamatan, serta mengaktifkan program pendidikan kelompok belajar (kejar) paket.
Selain itu, disdik juga terus memberikan pemahaman kepada para orang tua siswa, akan pentingnya menuntaskan pendidikan sekolah untuk bekal hidup nanti, setelah bermasyarakat.
Berdasarkan data BPS tahun 2013, rata-rata nasional angka putus sekolah usia 7 - 12 tahun mencapai 0,67 persen atau 182.773 anak.
Usia 13 - 15 tahun sebanyak 2,21 persen atau 209.976 anak, dan usia 16 - 18 tahun mencapai 3,14 persen atau 223.676 anak.
Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi terbanyak anak putus sekolah, yakni mencapai 35.546 anak. Adapun kabupaten/kota yang memiliki anak putus sekolah terbanyak ialah di Kabupaten Sampang. (*)