Pengobatan Kanker Kolon Masih Tergolong Mahal di Indonesia

Beragam pengobatan kanker kolon ternyata memerlukan biaya yang belum efektif, dan hal tersebut disadari oleh Dr Benny Digestive Surgeon

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 16 Des 2015, 18:51 WIB
Diterbitkan 16 Des 2015, 18:51 WIB
Waspadai Gorengan Sebagai Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Hingga saat ini, penyebab kanker usus belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai.

Liputan6.com, Jakarta Tindakan paling umum yang dilakukan untuk penanganan kanker usus besar tergantung pada seberapa tinggi tingkat penyebaran kanker itu sendiri. Pada diagnosis tahap awal biasanya dilakukan tindakan Sigmoidoskopi.

Pipa atau selang kecil dan tipis berkamera dimasukkan ke rektum dan ke bagian pertama dari usus besar tempat separuh dari polip biasa ditemukan. Jika polip ditemukan maka langkah selanjutnya pasien harus melakukan Kolonoskopi.

Kolonoskopi merupakan tes akurat dengan memasukkan pipa atau selang elastis panjang ke dalam rektum sehingga dokter bisa melihat keseluruhan usus besar dan mengambil polip yang dapat berkembang menjadi kanker.

Cara medis ini merupakan tindakan yang cukup efektif untuk menangani kanker usus besar pada tubuh manusia. "Cara ini akan dapat mempermudah pasien untuk melakukan pengobatan selanjutnya dan rasa nyeri setah operasi akan hilang lebih cepat. Namun, pengobatan dengan cara ini masih cenderung mahal," ujar Dr. Benny Philipi, SpPD-KBD saat temu media, Selasa (15/12/2015).

Dr. Benny sendiri menyadari bahwa di Indonesia harga obat dan alat kesehatan masih tergolong mahal karena dianggap sebagai barang mahal oleh beacukai. Dan Dr. Benny mengharapkan agar pengobatan ini bisa mencapai biaya efektif, sehingga pasien BPJS bisa merasakan operasi dengan cara ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya