Mengapa Kepo Mantan Hanya untuk Melihatnya Sengsara?

Psikolog klinis ungkap banyak orang kepo mantan kekasih hanya untuk melihat penderitaan yang sedang dialaminya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Des 2015, 12:30 WIB
Diterbitkan 17 Des 2015, 12:30 WIB
Mengapa Kepo Mantan Hanya untuk Membencinya?
Psikolog klinis ungkap banyak orang kepo mantan kekasih hanya untuk melihat penderitaan yang sedang dialami dia.

Liputan6.com, New York- Terkadang mengulik akun media sosial mantan kekasih bisa membuat Anda merasa senang dengan fase hidup yang sedang dijalani sekarang. Dalam hati bersorak gembira ketika melihat isi akun media sosialnya ia tampak berantakan dan tak menarik lagi. Terlebih jika kita mengetahui ia merasa sengsara dengan kondisi lajangnya.

Jika Anda melakukan hal itu, tak perlu malu. Anda tak sendiri. Banyak orang melakukan hal serupa seperti diungkapkan psikolog klinis Suzana E. Flores, Psy.D.

Menurut Suzana hal tersebut biasanya dilakukan ketika putus dengan tidak baik-baik. "Muncul perasaan puas ketika tahu dia tidak bahagia karena putus dengan Anda," terangnya seperti dikutip laman Women's Health, Kamis (17/12/2015).

Selain itu, aktivitas kepo ini juga salah satu cara bangga terhadap diri sendiri. "Ini sedikit bagian narsis dari diri, berharap bahwa 'Saya adalah yang terbaik untuknya dan tanpa saya dia tidak bisa bertahan'," terang psikoterapis dari Amerika Serikat, Fran Walfish, Psy.D.

Tapi tentu saja ketika kita berbahagia di atas penderitaan orang lain bukanlah hal bijak. Jika Anda terpaku memperhatikan kehidupan mantan ini sama saja memperpanjang kesedihan akibat putus dengannya.

"Yang terbaik adalah fokus pada diri dan kebahagiaan sendiri. Tak perlu pikirkan masa lalu," tekan Suzana.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya