Terdengar Sama, Lipoma dan Limfoma Berbeda Jauh

Lipoma berbeda dengan Limfoma. Pasien tidak boleh salah tanggap. Jika salah, pengobatan untuk pasien lipoma dan limfoma akan tertukar.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 24 Feb 2016, 18:31 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2016, 18:31 WIB
[Bintang] Ilustrasi deteksi kanker kelenjar getah bening
Lipoma berbeda dengan Limfoma. Pasien tidak boleh salah tanggap. Jika salah, pengobatan untuk pasien lipoma dan limfoma akan tertukar.

Liputan6.com, Jakarta Dari sekian banyak jenis kanker, yang paling sering tertukar adalah Limfoma dan Lipoma. Sekilas terdengar mirip, namun menjadi fatal bila kita salah tanggap dan salah memilih pengobatan.

Bedah Onkologi, Sonar Soni Panigoro Sp.Bonk, Msc, mengatakan, kanker punya banyak jenis. Jika dihitung bisa mencapai 100 jenis. Ada yang berasal dari selaput pelindung seperti kulit, jaringan penunjang seperti otot, dan ada juga yang secara khusus berasal dari darah.

"Memang yang paling tertukar adalah dua jenis kanker itu," kata Sonar dalam diskusi 'Cara Cerdas Memilih Pengobatan Kanker yang Tepat' bersama para ahli di Handayani Prima Restoran, Jalan Matraman Raya nomor 48, Jakarta Timur, Selasa (23/2/2016).

Limfoma, jelas Sonar, adalah kanker yang berasal dari kelenjar getah bening. Sedangkan lipoma hanya tumor jinak dari sel lemak. Dari pengertian saja sudah sangat jelas kedua kanker ini berbeda. "Jadi, kalau nanti kita dapatnya Lipoma terus mikirnya limfoma, kasihan benar," ujar Sonar. 

Akan lebih kasihan lagi jika pasien yang seharusnya Limfoma tapi berpikir dia hanya terkena tumor jinak (lipoma). "Hati-hati, jangan sampai terbalik. Jauh berbeda pengobatannya," kata Sonar menekankan.

Karena tumor jinak dan biasanya dari lemak, Lipoma banyak terjadi di bawah kulit. Tapi kalau kelenjar getah bening, tergantung di mana tempat terkenanya.

"Paling sering 'kan di ketiak dan usus," ujar Sonar. Begitu juga usia orang yang rentan terserang kedua jenis kanker ini. "Lipoma semua bisa kena. Limfoma, usia-usia pertengahan, 40 tahunan," kata Sonar menerangkan.

Ia juga menjelaskan risiko yang dihadapi pasien bila salah melakukan treatment akibat salah tanggap. "Kalau lipoma dianggap limfoma, treatment yang didapat akan berbeda. Padahal (lipoma) tinggal dioperasi, selesai. Tapi yang bahaya jika Limfoma dianggap Lipoma, harusnya dikemo dan diradiasi, malah tidak diapa-apakan," kata dia menjelaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya