Latihan Ini Cocok untuk Penderita Obesitas

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang mendunia. Apa saja olahraga yang cocok guna terhindar dari obesitas

oleh Fitri Syarifah diperbarui 18 Sep 2016, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2016, 08:00 WIB
Ilustrasi. Foto: redorbit
Ilustrasi. Foto: redorbit

Liputan6.com, Jakarta Obesitas merupakan masalah kesehatan yang mendunia. Di Indonesia, data Riskesdas mencatat ada lebih dari 40 juta orang dewasa yang obesitas atau kegemukan.

Obesitas terjadi ketika jumlah kalori yang dikonsumsi melebihi jumlah kalori yang dikeluarkan selama periode waktu yang panjang. Meskipun faktor genetik mempengaruhi obesitas, namun pola makan dan aktivitas fisik juga menentukan seorang individu akhirnya menjadi gemuk. 

Lantas, apa latihan yang cocok bagi penderita obesitas?

Laman American College of Sports Medicine melaporkan, olahraga teratur ditambah dengan nutrisi yang tepat dapat membantu mengurangi lemak tubuh serta melindungi seseorang dari penyakit kronis.

Untuk membakar kalori inilah, banyak orang yang kerap salah arti. Mereka berlatih terlalu keras hingga cedera. Padahal menurut sejumlah ahli, latihan ringan seperti berjalan juga dapat membuang sejumlah kalori.

Tapi bila Anda ingin hasil yang optimal, fokus latihan aerobik dengan intensitas rendah namun dengan durasi yang lama. Latihan aerobik memberikan manfaat kesehatan secara keseluruhan, termasuk kehilangan lemak, peningkatan energi dan mengurangi risiko masalah kesehatan.

Pada awal program, frekuensi dan durasi aktivitas lebih penting daripada intensitas. Lakukan olahraga empat atau lima hari seminggu selama 30 sampai 60 menit. Selain aktivitas aerobik, latihan beban juga dapat memberikan beberapa manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Tidak hanya membuat Anda lebih kuat, tetapi juga membentuk otot.

Lakukan olahraga yang meminimalkan risiko cedera sendi seperti berenang atau bersepeda. Mulai perlahan selama lima menit pertama, kemudian meningkat intensitas.

Hindari lari atau jogging karena dapat menyebabkan risiko osteoarthritis (radang sendi).

Orang gemuk juga harus berhati-hati bila kelelahan. Segera perlambat atau berhenti ketika nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, mual, nyeri di leher atau rahang, atau otot besar atau nyeri sendi.

Siapkan selalu air minum akrena hidrasi sangat penting bagi penderita obesitas. Pastikan untuk minum cairan sesering mungkin terutama sebelum, selama, dan setelah berolahraga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya