Liputan6.com, Jakarta Hubungan cinta nampaknya tak pernah luput dari cobaan. Kendala umum seperti rasa cemburu, sibuk bekerja, kesalahpahaman, lalu memilih lokasi untuk makan malam kerap kali menjadi pemicu terjadinya argumen antara dua orang yang tengah menjalin hubungan cinta.
Ada yang bilang bahwa sistem tarik-ulur mencerminkan bentuk hubungan yang ideal. Dengan begitu, seseorang diyakini tidak akan sesakit itu hatinya lantaran tidak berharap banyak.
Selain itu, mereka yang bersikap seperti ini juga dianggap lebih menarik, misterius dan berharga karena berkesan mudah melepaskan pasangannya tanpa beban.
Pasalnya, banyak individu memilih jalur ini karena gengsi tidak mau harga dirinya ternodai oleh sifat posesif dan ketergantungan. Namun, bermain tarik-ulur dalam hubungan percintaan tidak selalu efektif seperti yang banyak orang kira.
Melansir Pyschology Today, Jumat (25/11/2016), tarik-ulur dalam berhubungan cinta memang berpotensi meningkatkan rasa penasaran orang lain, namun pada saat bersamaan bisa menurunkan rasa suka atau pun cinta yang dikira akan kita dapat nantinya.
Kesimpulan tersebut dikemukakan oleh tiga peneliti Dai, Dong dan Jia pada 2014 melalui riset mereka yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan paling umum diutarakan pasangan cinta: "When does playing hard to get increase romantic attraction?"
Maka, bermain tarik-ulur sangat mungkin membuat seseorang menginginkan Anda karena dianggap seperti permainan atau petualangan, di mana Anda dianggap sebagai harta karun yang sedang dikejar.
Tetapi pengejaran tersebut lebih fokus pada rasa penasaran orang itu saja dan tidak ada hubungannya dengan perasaan Anda nantinya.
Ia cenderung bisa langsung puas saat mendapatkan Anda dan pergi begitu saja. Ini umumnya terjadi pada dua orang yang belum berpacaran dan baru kenal atau dekat antar satu sama lain.
Ini tapi tidak menutup kemungkinan negatif yang akan terjadi jika diterapkan dalam hubungan yang keduanya sudah berpacaran lama.
Bermain tarik-ulur pasalnya membuat orang tersebut terkesan tidak konsisten, tidak bisa diandalkan dan masih terlalu egois. Kalau begini bisa berdampak buruk ke depannya karena yang merasa dipermainkan akan menilainya susah berkomitmen dan mungkin tidak cocok untuk dijadikan pasangan hidup nantinya.
Advertisement