Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, dr Asrum Tombili, menduga masih banyak warga yang menjadi korban penyalahgunaan tablet paracetamol caffein carisoprodol (PCC) yang enggan melaporkan diri.
"Kami prediksi masih ada warga yang belum melaporkan kasus yang sama, baik ke RS, BNN, atau pihak kepolisian kalau keluarga mereka menjadi korban penyalahgunaan tablet PCC itu," kata Tombili, di Kendari, Jumat (15/9/2017).
Hal itu, kata dia, mungkin karena ada rasa takut kalau keluarga korban dicap sebagai pengguna atau penjual. Padahal, mereka adalah korban dari penyalahgunaan tablet ilegal itu.
Advertisement
"Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat jika ada keluarganya mengalami gejala kelainan kejiwaan mendadak, agar segera dibawa ke rumah sakit," katanya.
Asrum juga memprediksi bahwa korban penyalahgunaan tablet PCC itu berada di angka 100 orang, tetapi yang ketahuan karena yang mengantar ke rumah sakit baru 60-70 orang.
Ia sudah berkoordinasi dengan Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Tenggara, Saleh Lasata, terkait kejadian yang terjadi secara mendadak dan bersamaan itu. (Suparman/AntaraNews)