Mimpi Jadi Nyata, Ayu Juwita Jadi Menteri Sehari

Sejak kecil bercita-cita jadi menteri, Ayu Juwita akhirnya mencicipi rasanya menjadi menteri walau cuma sehari.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Okt 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 18:30 WIB
Peringati Hari Anak Perempuan Internasional, Remaja dari Sumut Cicipi Sehari Jadi Menteri
Seorang pelajar asal Sumatera Utara, Ayu Juwita menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak saat diskusi Sehari Jadi Menteri yang diselenggarakan Plan International Indonesia di Jakarta, Rabu (11/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sejak kecil, bila ada yang bertanya kepada Ayu Juwita Bustomi (19) apa cita-citanya, dengan semangat dia menjawab: Jadi Menteri! Siapa sangka, impiannya menjadi menteri terwujud lewat kegiatan Sehari Jadi Menteri yang digagas Plan International Indonesia. 

Sejujurnya Ayu tak menyangka bila dirinya dipilih dari 21 anak lainnya yang menggantikan posisi Yohana Yembise sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Sehari Jadi Menteri. Ini seperti mimpi jadi nyata baginya.

"Ini semacam mencapai langkah kecil dari cita-cita itu," kata Ayu kepada Liputan6.com usai acara Sehari Jadi Menteri di kantor Kementerian PPPA di Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan diskusi Sehari Jadi Menteri dalam memperingati Hari Anak Perempuan Internasional di Jakarta, Rabu (11/10). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sekitar dua jam, dara 19 tahun ini memimpin Rapat Pimpinan bersama 20 remaja lain yang berperan sebagai sekretaris menteri, deputi dan asisten deputi. Walau deg-degan di awal, Ayu mampu memimpin rapat dengan pembahasan masalah perkawinan anak, bullying anak, dan kekerasan terhadap perempuan, dengan baik.

Sempat terjadi adu argumen antar deputi, tapi Ayu memperlihatkan ketenangan di hadapan publik. Dia mampu membawa suasana rapat kembali kondusif.

Sejumlah pelajar mengikuti kegiatan diskusi Sehari Jadi Menteri dalam memperingati Hari Anak Perempuan Internasional di Jakarta, Rabu (11/10). Diskusi ini diikuti 21 remaja terpilih dari berbagai wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Ketenangan dan kemampuannya memimpin rapat bisa jadi karena dia terbiasa berorganisasi sedari kecil. Sejak SMP gadis asal Sumatera Utara ini mengaku sudah aktif berorganisasi.

"Dari dulu aku memang sudah aktif ikut organisasi terkait anak. Ada forum anak nasional, ikut juga forum GenRe (Generasi Berencana-program BKKBN)," tuturnya.

Ibu Ayu, yang juga hadir di acara ini merasa bangga putrinya dipilih menjadi menteri cilik walau cuma sehari. "Bangga, sampai enggak tahu ngomong apa," tuturnya singkat.

Walau acara Jadi Menteri Sehari telah berakhir, Ayu tak mau berhenti sampai di sini dalam meningkatkan hak-hak anak. Pengetahuan baru yang didapatnya selama Leadership Camp tiga hari di acara ini bakal jadi bekalnya menyebarluaskan pesan setop perkawinan anak.

"Sebelum ada agenda ini, saya pribadi sudah ke daerah terpencil atau pelosok untuk membicarakan masalah nikah muda, NAPZA, dan lainnya. Setelah kegiatan ini, saya akan mulai dengan membagi informasi yang saya dapat ke 10 teman lainnya. Lalu dari 10 teman itu membagikan informasi ke teman-teman lainnya, begitu harapan saya seterusnya," kata dara yang juga news anchor di TV lokal ini.

Saksikan juga video menarik berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya