Liputan6.com, Jakarta Artritis reumatoid, atau yang sering disebut rematik, merupakan penyakit autoimun. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem imunitas menyerang sel-sel sehat di tubuh dan menyebabkan peradangan. Pada artritis reumatoid, autoimun akan menyerang sendi, contohnya sendi-sendi pada jari.
Artritis reumatoid umumnya akan menyerang sendi di tangan, pergelangan, dan lutut. Sendi yang terserang akan mengalami peradangan, sehingga menyebabkan rasa nyeri berkepanjangan, gerakan yang terbatas, dan bahkan perubahan bentuk. Selain sendi, artritis reumatoid juga dapat menyerang bagian lain seperti paru-paru, jantung, dan mata.
Baca Juga
Di masyarakat, artritis reumatoid sering dikaitkan dengan usia atau makanan dan disalahartikan sebagai osteoartritis. Padahal sebagai penyakit autoimun, penyebab artritis reumatoid belum diketahui secara pasti. Namun, risiko menderita penyakit ini dapat meningkat pada perempuan, perokok, dan seseorang dengan riwayat keturunan yang memiliki penyakit ini.
Advertisement
Â
Gejala
Gejala artritis reumatoid sendiri dapat hilang dan timbul, tidak selalu dirasakan terus-menerus. Gejala yang muncul antara lain adalah rasa lelah, lemas, kehilangan nafsu makan, serta nyeri dan kaku pada sendi. Tanda yang paling mudah dikenal adalah nyeri sendi, bengkak, kemerahan, hangat saat diraba, dan kaku di pagi hari.
Gejala tersebut dapat menghilang dengan atau tanpa pengobatan selama beberapa minggu, bulan, bahkan tahun. Saat gejala mereda, penderita biasanya akan berpikir penyakit sudah sembuh dan menghentikan pengobatan. Padahal gejala artritis reumatoid dapat kembali secara tiba-tiba jika penyakit sedang berada dalam fase aktif.
Sayangnya, belum ada obat untuk benar-benar menyembuhkan artritis reumatoid. Terapi penyakit ini bertujuan untuk mengontrol gejala dan mengurangi rasa nyeri agar penderita dapat terus beraktivitas.
Pilihan terapi antara lain pengobatan jangka panjang untuk mengurangi gejala dan menghambat perkembangan penyakit, terapi suportif seperti fisioterapi, dan operasi untuk mengoreksi sendi yang telah rusak.
Untuk mengontrol gejala dan mengurangi nyeri, Anda dapat memilih pengobatan dengan krim pereda nyeri untuk otot dan sendi, misalnya yang mengandung metil salisilat. Anda juga dapat memilih krim yang dilengkapi dengan kandungan mentol untuk memberikan sensasi dingin di bagian yang mengalami radang.
Sesungguhnya hal yang terpenting dalam mengatasi artritis reumatoid adalah deteksi dini. Jika mengalami keluhan jari kaku atau nyeri sendi, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan terapi secepatnya.
dr. Astrid Wulan Kusumoastuti
Advertisement