Tak Disangka, Tahi Lalat Penyebab Leah Meninggal

Baru tiga bulan setelah keduanya menikah, Leah, 29 tahun meninggal dunia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 13 Nov 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2017, 14:00 WIB
tahi lalat
Bahan-bahan ini mampu menghilangan tahi lalat di tubuh ataupun di kulit. (foto: google.com)

Liputan6.com, Jakarta Ben dan Leah Debono mengalami kisah tragis yang berawal dari kemunculan tahi lalat. Baru tiga bulan setelah keduanya menikah, Leah (29 tahun) meninggal dunia karena penyakit melanoma pada Januari, tahun ini.

Ben asal New South Wales Central Coast, Australia, menceritakan awal mula kehilangan pasangan hidupnya. 

Pada usia 25 tahun, Leah melihat sebuah tahi lalat yang tidak biasa di lengannya. Ia segera memeriksakan diri ke dua dokter yang berbeda. Kedua dokter meyakinkannya, tahi lalat itu tidak perlu dikhawatirkan.

Akan tetapi, setelah bertemu calon suaminya, Ben, Leah memutuskan untuk menghilangkan tahi lalat. Namun, biopsi yang dilakukan sebelum menghilangkan tahi lalat menunjukkan, tahi lalat sudah masuk kategori melanoma ganas.

Melanoma ganas ini merupakan bentuk agresif dari kanker kulit.

"Dia (Leah) melakukan pemeriksaan rutin selama tiga tahun berikutnya. Pemeriksaan terakhir itu seminggu sebelum pernikahan kami," jelas Ben, dikutip dari New Zealand Herald, Senin (13/11/2017).

 

Simak video menarik berikut:

 

Kanker menyebar

Sebulan setelah pernikahan dengan Ben, Leah mulai merasa tidak sehat. Pasangan itu justru penuh semangat mengira Leah akan hamil. Namun, seorang dokter mengatakan, gejala Leah sakit masih seputar tekanan pasca-pernikahan.

Kondisi Leah makin parah. Ia pingsan di tempat kerja. Dokter menemukan kanker telah menyebar ke seluruh tubuhnya. Ia dirawat di rumah sakit sekitar Oktober 2016 dan meninggal tiga bulan kemudian.

"Dia menelepon saya dan histeris, sepertinya dia langsung tahu ada yang tidak beres. Pada saat pernikahan kami, dia ternyata menderita kanker. Dia juga mengidap tumor otak," ucap Ben.

Ketika didiagnosis tumor otak, Ben terkejut. Bayangan sang istri mengidap tumor dan kanker kulit "menghantuinya".

Ayah Leah, Lex, menyaksikan Leah menarik napas terakhirnya. Ia pun mempertanyakan, kenapa diagnosis kanker terlewatkan oleh dokter.

 

Berwisata tanpa istri

Keluarga Leah juga berbagi cerita untuk menyebarkan kesadaran seputar melanoma dan memperingatkan orang lain tentang risiko penyakit mematikan ini.

Ben pun kini kerap ke tempat wisata di Australia dengan anjingnya. Dia mengatakan, istrinya telah lama ingin berlibur dan bermimpi bisa ke beberapa tempat wisata menarik bersama suaminya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya