Pengertian
Tahi lalat, atau secara medis disebut nevus pigmentosus, merupakan gangguan pigmen di kulit. Tahi lalat umumnya berwarna kecokelatan, namun dapat pula berwarna hitam atau justru sewarna dengan kulit. Tahi lalat dapat rata dengan permukaan kulit, dapat pula lebih tinggi dari kulit sekitarnya.
Tahi lalat dapat bertambah atau berkurang jumlahnya. Pada wanita, munculnya tahi lalat sering berhubungan dengan perubahan hormonal. Tahi lalat sering muncul saat wanita hamil dan saat sudah menopause.
Sebagian besar kasus tahi lalat tidak mengganggu kesehatan sama sekali. Namun ada pula tahi lalat yang merupakan tanda kanker kulit.
Penyebab
Tahi lalat terjadi akibat melanosit (sel yang memproduksi pigmen kulit) berkumpul di satu lokasi. Hal ini menyebabkan melanin (pigmen kulit) di daerah tersebut menjadi lebih banyak sehingga warna kulitnya berbeda dengan kulit sekitarnya.
Pada sebagian besar kasus tahi lalat, berlebihnya jumlah melanosit tersebut merupakan bawaan lahir.
Diagnosis
Bila menemukan tahi lalat, yang paling penting adalah dapat membedakan apakah tahi lalat tersebut merupakan tahi lalat biasa atau tanda kanker kulit. Pertanyaan berikut ini diperlukan untuk membedakannya:
- Apakah tahi lalat disertai gejala nyeri, gatal, atau sensasi terbakar?
- Apakah warna dan bentuk tahi lalat tidak merata?
- Apakah tahi lalat terlihat membesar dengan cepat?
- Apakah tahi lalat berdarah terus menerus?
- Apakah tahi lalat terlihat memerah dan bengkak?
Bila ada salah satu pertanyaan yang dijawab “ya”, maka ada kemungkinan tahi lalat tersebut merupakan tanda kanker kulit. Untuk memastikannya, dokter akan melakukan biopsi dengan cara mengangkat tahi lalat dan melihatnya di bawah mikroskop.
Sementara itu, bila semua pertanyaan tersebut dijawab “tidak”, maka tidak perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena tahi lalat tersebut aman.
Gejala
Tahi lalat biasanya berwarna kecokelatan, dapat berbentuk oval atau bulat. Ukuran tahi lalat dapat sangat bervariasi, mulai dari sebesar lubang jarum hingga seluas tangan. Tahi lalat umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun.
Bila terdapat gejala pada tahi lalat, seperti nyeri, gatal, terasa seperti terbakar, berdarah, atau membesar dengan cepat, hal ini harus diwaspadai karena kemungkinan tahi lalat tersebut merupakan tanda kanker kulit.
Pengobatan
Sebagian besar tahi lalat adalah hal yang aman sehingga tidak membutuhkan pengobatan sama sekali. Namun bila ada kecurigaan kanker kulit, tahi lalat tersebut harus diangkat melalui tindakan pembedahan.
Pencegahan
Tahi lalat yang terjadi akibat bawaan lahir tidak dapat dicegah. Sementara itu, tahi lalat sebagai tanda dari kanker kulit dapat dicegah dengan cara melakukan pemeriksaan tahi lalat dengan rutin dan membatasi paparan sinar ultraviolet (umumnya didapatkan dari paparan sinar matahari di atas pukul 09.00).
Berita Terbaru
Apa Itu Friendly: Memahami Arti dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Apa Itu Gen Z: Mengenal Karakteristik dan Tantangan Generasi Digital
Pasien Anak yang Baru Jalani Pengobatan Ikut Tewas dalam Tragedi Pesawat Medis Jatuh di Philadelphia AS
8 Potret Pernikahan Frans Faisal dan Indah, Pajang Foto Bibi-Vanessa Angel
Menelan Selilit atau Sisa Makanan saat Sholat, Apakah Sholatnya Batal?
Apa itu Ghosting, Fenomena Hubungan Modern yang Perlu Dipahami
3 Makanan Favorit Raja Charles III untuk Kesehatan Jantung dan Umur Panjang
VIDEO: Influencer Khaby Lame Ditunjuk UNICEF Sebagai Duta Niat Baik
VIDEO: Jalan Trans Sulawesi Disulap Jadi Lapak Duren Terpanjang, Pedagang Raih Untung Jutaan Rupiah Perhari
VIDEO: Negara-Negara Arab Menolak Saran Donald Trump untuk Merelokasi Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania
Pengadilan Izinkan Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra ke Luar Negeri meski Berstatus Terdakwa
Pria Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bengkel Jakarta Timur