Liputan6.com, Jakarta Hari Natal 2017 telah tiba, lagu-lagu Natal pun berkumandang menyemarakkan suasana peringatan kelahiran Yesus ke dunia ini di berbagai tempat.
Di balik setiap lagu-lagu Natal yang populer rupanya ada cerita pembuatan yang menarik. Berikut tiga kisah diantaranya mengutip berbagai sumber, Senin (25/12/2017).
Baca Juga
1. Santa Claus is Coming to Town
Advertisement
Lagu ini terus menggema hingga sekarang. Nada yang riang dengan lirik mudah membuat banyak orang suka lagu Natal ini.
Siapa sangka lagu ini dibuat pada 1933. John Frederick Coots dan Haven Gillespie membuat lagu ini saat duduk di subway New York, Amerika Serikat. Liriknya, mereka tulis di atas amplop bekas seperti mengutip laman CNN, Senin (25/12/2017).
Saksikan juga video menarik berikut:
Silent Night
2. I'll be Home for Christmas
Walter Kent dan James Gannon mampu mengungkapkan perasaan rindu banyak orang untuk pulang ke rumah jelang perayaan Natal lewat lagu ini.
I'll be Home for Christmas menceritakan perasaan orang Amerika yang rindu kampung halaman pada 1934. Saat itu para tentara sedang terlibat dalam Perang Dunia II.
3. Silent Night
Jelang Natal 1818, pemimpin sebuah gereja di Austria Joseph Mohr sedih. Organ di gerejanya rusak. Padahal menyanyikan lagu-lagu Natal kurang afdol tanpa organ.
Lalu, dia pun mulai menulsikan lagu yang pas untuk bisa dinyanyikan di Misa Malam Natal. Mohr pun mulai menuliskan lagu saat dia mengunjungi bayi dan ibu yang sakit beberapa hari sebelumnya seperti mengutip Telegraph.
Dalam kunjungannya itu, dari arah bukit dia melihat desa yang begitu damai yang sedang salju. Lalu, dia menemui temannya yang juga pemain organ bernama Franz Gruber untuk bersama membuat lagu tersebut hingga jadi.
Banyak orang yang kemudian suka lagu tersebut, hingga akhirnya dialihbahasakan ke bahasa Inggris seperti yang kita dengar sekarang.
Advertisement