Penyebab Keputihan yang Muncul karena Sering Cuci Vagina

Keputihan yang berbau bisa terjadi apabila seorang wanita punya kebiasaan terlalu sering cuci vagina.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 22 Feb 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2018, 09:30 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Keputihan yang tidak biasa dapat dialami oleh perempuan yang terlalu sering mencuci vagina.

Orang awam mengenal atau biasa menyebut dengan keputihan abnormal. Vaginosis bakterialis adalah biang keladi kemunculan keputihan jenis satu ini.

Seorang dokter dari Klik Dokter, dr Karin Wiradarma, mengatakan bahwa vaginosis bakterialis memang tidak seganas infeksi menular seksual seperti HIV, sifilis, dan gonore. Meski begitu bukan berarti Anda harus diam saja saat keputihan itu terjadi.

3 Cara Atasi Keputihan dengan Ramuan Alami
Jangan sampai daerah kewanitaanmu berbau tak sedap dan gatal karena keputihan.

"Jika tidak diobati dapat menimbulkan keadaan yang lebih berat. Jangan anggap sepele," kata Karin Wiradarma dikutip Health Liputan6.com pada Kamis, 22 Februari 2018.

Karin mengimbau agar tidak menganggap sepele keputihan yang berbau. Segera konsultasi untuk mendapatkan perawatan tepat.

Keputihan Tidak Normal? 5 Hal Ini yang Harus Kamu Lakukan
Jangan panik saat kepitihanmu berwarna dan berbau. Kamu bisa melakukan lima hal ini untuk memastikan penyebab dan penanggulangannya.

Kemunculan vaginosis bakterialis, si penyebab keputihan jadi berbau bisa dicegah dengan tidak terlalu sering mencuci vagina. Bilas dengan air biasa saja sudah cukup. Tidak perlu juga terlalu sering, cukup sekali dalam sehari.

"Tidak perlu dengan sabun pembersih kewanitaan," kata Karin menambahkan.

Simak video menarik berikut ini:

 

Pemakaian Celana Dalam Cegah Keputihan Bau

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Kemudian, perhatikan pemakaian celana dalam. Keputihan abnormal bisa juga menimpa perempuan yang tidak menggunakan celana dalam berbahan kulit.

Celana dalam bahan katun itu perlu agar kulit tetap bisa bernapas. Hindari pula berhubungan seks saat masih dalam perawatan untuk infeksi.

Ini yang terakhir. Keputihan itu tidak akan menimpa Anda jika benar membersihkan vagina.

"Bersihkan vagina dari arah depan ke belakang agar kuman dari anus tidak masuk ke vagina," kata Karina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya