Liputan6.com, Jakarta Keputihan yang tidak biasa dapat dialami oleh perempuan yang terlalu sering mencuci vagina.
Advertisement
Orang awam mengenal atau biasa menyebut dengan keputihan abnormal. Vaginosis bakterialis adalah biang keladi kemunculan keputihan jenis satu ini.
Seorang dokter dari Klik Dokter, dr Karin Wiradarma, mengatakan bahwa vaginosis bakterialis memang tidak seganas infeksi menular seksual seperti HIV, sifilis, dan gonore. Meski begitu bukan berarti Anda harus diam saja saat keputihan itu terjadi.
"Jika tidak diobati dapat menimbulkan keadaan yang lebih berat. Jangan anggap sepele," kata Karin Wiradarma dikutip Health Liputan6.com pada Kamis, 22 Februari 2018.
Karin mengimbau agar tidak menganggap sepele keputihan yang berbau. Segera konsultasi untuk mendapatkan perawatan tepat.
Kemunculan vaginosis bakterialis, si penyebab keputihan jadi berbau bisa dicegah dengan tidak terlalu sering mencuci vagina. Bilas dengan air biasa saja sudah cukup. Tidak perlu juga terlalu sering, cukup sekali dalam sehari.
"Tidak perlu dengan sabun pembersih kewanitaan," kata Karin menambahkan.
Simak video menarik berikut ini:
Â
Pemakaian Celana Dalam Cegah Keputihan Bau
Kemudian, perhatikan pemakaian celana dalam. Keputihan abnormal bisa juga menimpa perempuan yang tidak menggunakan celana dalam berbahan kulit.
Celana dalam bahan katun itu perlu agar kulit tetap bisa bernapas. Hindari pula berhubungan seks saat masih dalam perawatan untuk infeksi.
Ini yang terakhir. Keputihan itu tidak akan menimpa Anda jika benar membersihkan vagina.
"Bersihkan vagina dari arah depan ke belakang agar kuman dari anus tidak masuk ke vagina," kata Karina.
Advertisement