Liputan6.com, Jakarta Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi, mengingatkan para orangtua agar tidak memaksa atau memarahi anak jika dia tidak mau pergi ke sekolah.
Cari tahu dulu penyebab si Kecil ogah ke sekolah. Anak memang lagi sekadar malas ke sekolah atau dia sedang mengalami hal tidak mengenakkan selama di sekolah yang menyebabkan dia mengalami school phobia.
Baca Juga
Banyak kasus, anak-anak justru mendapat kekerasan di sekolah. Bukan merasa aman, anak malah justru takut ke sekolah.
Advertisement
Harus dilihat dua sisi baik dari pengalaman anak dan kondisi sekolah. Hindari mengambil kesimpulan sendiri.
"Kalau anak nggak mau sekolah, jangan salahin anaknya, salahin sekolahnya. Pada dasarnya, anak itu suka belajar. Dari awal kan dia belajar jalan dan lain-lain," ungkap Seto Mulyadi saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu 20 Maret 2018.
Jangan lantas memarahi saat anak tak mau sekolah. Justru orangtua harus lebih aktif mencari tahu penyebabnya. Bisa berkonsultasi dengan pihak sekolah atau mendengar pendapat anak secara lebih terbuka.
Tidak Mau Sekolah Jangan Dimarahi
"Anak TK di Semarang bunuh diri, karena dipaksa ibunya sekolah. Padahal tidak disadari, anaknya di-bully oleh teman-temannya. Seperti diledek dan dilecehkan," kata Kak Seto.
Menurutnya ketika anak tidak mau sekolah, bukan berarti ia tak mau mencari ilmu. Kondisi tersebut tak bisa dipaksakan dan harus segara dicaria akar permasalahan serta solusinya.
"Jadi, jangan ada pemaksaan sekolah. Karena anak hanya tidak mau sekolah, bukan tidak mau belajar. Sumber belajarnya yang ingin dihindari. Dan itu nggak bisa dipaksa," ujar Kak Seto.
Reporter: Cynthia Amanda Male | Dream.co.id
Advertisement