Retina Mata Anak Ini Berlubang karena Terbakar Sinar Laser

Liputan6.com, Jakarta Penunjuk laser memang berguna dalam sebuah presentasi, tapi hal tersebut bisa berbahaya bagi mata jika dilihat secara langsung. Seperti pada kasus pada seorang bocah yang retinanya berlubang karena terbakar sinar dari benda itu.

Orangtua bocah laki-laki di Yunani itu membawanya ke dokter mata karena anak 9 tahunnya mengalami masalah penglihatan di mata kirinya.

Melansir Live Science pada Jumat (22/8/2018), sebuah laporan dalam jurnal The New England Journal of Medicine, menyebutkan sebuah lubang besar terbentuk di makula anak tersebut.

Makula merupakan bagian retina mata yang bertanggung jawab dalam penglihatan sentral atau kemampuan untuk melihat hal-hal yang lurus di depan Anda.

"Anak itu mengatakan dirinya bermain dengan penunjuk laser hijau dan berulang kali menatap sinar laser," tulis aporan tersebut.

Simak juga video menarik berikut ini:

Pejabat kesehatan sendiri telah memperingatkan bahaya penunjuk laser bagi mata orang-orang. Menurut Badan Pengendalian Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration - FDA), sinar yang diarahkan langsung ke mata bisa lebih merusak daripada menatap langsung ke matahari.

FDA membatasi penjualan penunjuk laser ke daya maksimum 5 miliwatt. Namun, benda itu bisa saja memiliki label yang tidak tepat.

Menurut American Academy of Ophthalmology, mungkin saja, mereka memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada yang diberitahukan pada label. Sehingga, sulit bagi konsumen mengetahui seberapa pasti kekuatan sinar penunjuk laser.

Dalam laporan tersebut, tidak jelas seberapa kuat sinar dari penunjuk laser yang dimiliki anak laki-laki Yunani itu.

Tes mata anak tersebut menunjukkan, penglihatannya normal di mata kanan yaitu 20/20, namun mata kirinya menjadi 20/100.

Menurut American Optometric Association, seseorang dengan penglihatan 20/100 harus berada 6 meter dari reading chart untuk melihat huruf-huruf dengan normal yang bisa dibaca orang dengan penglihatan sehat dari 30 meter.

Kerusakan mata anak tersebut sangat parah bahkan apabila menjalani operasi. Menurut laporan, satu setengah tahun setelah kunjungan dokter, penglihatannya akan tetap sama.