Liputan6.com, Jakarta Permasalahan narkoba dan obat-obatan terlarang merupakan sebuah hal yang kompleks dan tidak bisa diselesaikan oleh satu organisasi saja. Pernyataan ini ditegaskan oleh Country Manager United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) collie F. Brown.
"Ini isu besar, permasalahan yang kompleks, tidak ada satu organisasi atau satu orang yang mampu menanganinya sendiri," ujar Brown dalam peringatan International Day against Drug Abuse and Illicit Trafficking 2018 di kantor Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Jakarta pada Selasa (26/6/2018).
Baca Juga
"Kita harus tingkatkan kewaspadaan akan masalah ini. Tidak hanya hari ini, setiap hari kita harus melihat masalah ini," tambah Brown
Advertisement
Brown mengatakan dampak yang ditimbulkan narkoba tidak hanya pada satu orang saja. Negara, pekerja, produktifitas, dan anak-anak menjadi alasan masyarakat harus terus waspada dan melihat permasalahan ini.
Brown menambahkan, Indonesia adalah suatu negara yang bisa mendemonstrasikan kepemimpinannya dalam memberantas narkoba terutama di kawasan Asia Tenggara dan dunia.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang sangat tanggap dalam melihat permasalahan narkoba.
"Kami dari UNODC akan terus bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, khususnya BNN. Kami sudah menjadi rekan yang sangat-sangat baik, " tambah Brown.
*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.
Saksikan juga video menarik berikut:
Â
Kerjasama dengan UNODC juga disambut baik oleh BNN
Di Indonesia sendiri, tren pengguna narkoba turun dari 2014 sebanyak 2,2 persen menjadi 1,7 persen dari total populasi di 2017.
"Dengan UNODC organisasi PBB, kita harus tetap menjadi satu mitra kerja yang tidak lepas karena ini semua berkaitan, " jelas Deputi Rehabilitasi BNN dr. Diah Setia Utami ditemui awak media di acara yang sama.
Diah mengatakan, dalam lima tahun terakhir banyak kerjasama yang dilakukan BNN dengan UNODC. Ini dikarenakan narkoba adalah isu internasional.
"Apapun yang terjadi di dunia dampaknya bisa ke Indonesia, " kata Diah.
Salah satu kerjasama yang dilakukan adalah pelatihan bagi aparat yang akan diadakan di bulan Agustus 2018 nanti.
Hal ini dimaksudkan untuk memberi pemahaman bagi aparat agar mampu melakukan intervensi pada kasus narkoba dengan baik dan semestinya.
"Bapak Kepala BNN sangat konsen dengan ini. Untuk mendidik aparat penegak hukum, supaya bisa memisahkan antara pengguna agar dapat pengobatan dan dipisahkan dengan mereka yang terkait hukum khususnya pengedar, supaya mendapat hukuman yang semestinya. "
Advertisement