7 Trik Ringkas Atasi Rambut Kering

Liputan6.com, Jakarta Kegiatan sehari dan gaya hidup bisa mempengaruhi kesehatan rambut, sehingga membuatnya kering, kusam, dan mudah patah. Hal ini tentu mengganggu penampilan.

Untungnya, ada berbagai cara untuk mengatasi rambut kering. Selain dengan menggunakan berbagai produk perawatan rambut, berbagai cara yang lebih alami juga bisa diandalkan.

Kondisi rambut kering kerap muncul karena berbagai hal, yaitu:

• Kulit kepala tidak memproduksi minyak yang cukup sehingga rambut menjadi mudah kering karena kadar kelembapan rambut berkurang.
• Lapisan pelindung rambut (kutikula) yang rusak akibat penggunaan bahan kimia pada rambut, termasuk terlalu sering menggunakan pengering rambut atau pelurus rambut. Jika lapisan pelindung rambut sudah rusak, maka kemampuannya untuk menahan kelembapan rambut akan terganggu.
• Paparan sinar matahari, khususnya UVA, yang berlebihan juga berkontribusi terhadap rambut kering karena dapat merusak kutikula. Akibatnya, rambut akan mengalami beberapa masalah seperti kelembapan rambut yang berkurang sehingga rambut menjadi kering, ujung rambut menjadi bercabang, perubahan warna rambut, dan kekurangan nutrisi. Rambut pun jadi terlihat kusam.

Cara alami mengatasi rambut kering

Perlu juga diketahui bahwa semakin bertambahnya usia, produksi minyak pada rambut pun perlahan berkurang. Untuk mencegahnya, coba beri rambut Anda perhatian lebih dengan melakukan beberapa tips di bawah ini.

1. Menjaga asupan makanan

Berikan rambut nutrisi dari dalam lewat makanan. Pilih makanan yang kandungannya baik untuk rambut seperti bayam, ikan salmon, dan perbanyak konsumsi buah.

2. Cukupi kebutuhan cairan

Jangan lupa untuk minum air putih setidaknya delapan gelas per hari. Kebiasaan ini bukan hanya baik untuk kesehatan, tapi juga berguna untuk menjaga kesehatan rambut. Tubuh yang kekurangan cairan akan berdampak para kekeringan rambut.

3. Gunakan pelembap rambut (kondisioner)

Setelah keramas, gunakan kondisioner agar kelembapan rambut tetap terjaga sekaligus membuat kutikula tetap memiliki minyak alami. Pilihlah kondisioner yang diformulasikan khusus untuk jenis rambut kering.

Saksikan juga video menarik berikut:

Membuat masker alami untuk rambut kering ternyata tidak sulit karena Anda dapat memanfaatkan bahan-bahan yang biasa tersedia di dapur. Anda bisa membuat masker dari campuran telur dan minyak zaitun, lalu oleskan ke rambut, diamkan selama 30 menit, dan setelah itu bilas rambut dengan air.

Minyak zaitun diketahui mengandung vitamin E yang sangat baik untuk menutrisi rambut dengan cara memperbaiki kutikula yang rusak. Sedang telur memiliki kandungan protein yang dapat memperbaiki rambut rusak sekaligus menguatkan akar rambut.

5. Memotong ujung rambut

Ujung rambut yang bercabang adalah masalah yang kerap menghampiri pemilik rambut kering. Jika ini terjadi pada rambut Anda, sebaiknya potong ujung rambut secara rutin setiap dua bulan sekali. Cara sederhana ini dapat membantu rambut terlihat sehat dan tidak kusam.

6. Jangan terlalu sering mencuci rambut

Salah satu pantangan rambut kering adalah tidak mencucinya terlalu sering karena justru dapat memperparah kekeringan. Selain itu, hindari juga menggosok rambut terlalu keras saat mengeringkan rambut dengan handuk. Untuk lebih amannya, cucilah rambut setiap dua hari sekali.

7. Lindungi rambut dari paparan sinar matahari

Saat harus beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya gunakan penutup kepala untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung ke rambut.

Sebetulnya rambut kering bisa disebabkan karena faktor genetik, tapi seringnya adalah karena perlakuan Anda sendiri yang kurang memperhatikan kesehatan rambut.

Jika Anda sudah mencoba mengatasi rambut kering dengan melakukan cara-cara alami di atas tapi rambut tetap kering atau justru memburuk, sebaiknya Anda membuat janji dengan dokter spesialis kulit agar dapat diberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda. Jika perlu, dokter akan melakukan berbagai tes untuk mengetahui apakah ada suatu kondisi yang mendasari, seperti penyakit hipotiroidisme atau malnutrisi.

Penulis: dr. Dyah Novita Anggraini. Sumber: Klikdokter.com