Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah pengajian yang dipimpin dokter Zaidul Akbar, ada jemaah yang bertanya tentang konsumsi kurma dan tempe.
“Apakah makan kurma dengan tempe bisa menaikkan asam urat dan apakah semua produk fermentasi baik?” ujar penanya dalam pengajian yang diabadikan di saluran Youtube dr. Zaidul Akbar Official dikutip Jumat (27/12/2024).
Advertisement
Baca Juga
Mendengar pertanyaan tersebut, pria yang akrab disapa Ustaz Zaidul Akbar mengatakan bahwa pembahasan soal memakan kurma dengan tempe ini sudah beberapa kali ia jelaskan.
Advertisement
“Pembahasan tentang tempe kurma ini sebetulnya sudah sering saya bahas juga. Sebagaimana kita ketahui ada prebiotik atau makanan buat bakteri, ada namanya probiotik. Prebiotik ketemu probiotik namanya simbiotik.”
“Kurma itu prebiotik, tempe itu probiotik, maka kurma ketemu tempe itu simbiotik, itu makanan yang sangat baik untuk pencernaan. Kurma ketemu tempe itu makanan yang sangat baik untuk pencernaan karena dia mengandung dua jenis bahan yaitu prebiotik dan probiotik,” jelas Zaidul.
Lantas, apakah betul makan kurma dengan tempe dapat menyebabkan asam urat?
“Kalau orangnya memang sudah ada bakat asam urat ya mungkin iya, tapi jenis-jenis makanan seperti itu jika tidak berlebih, tidak masalah. Orang yang makan gorengan saja bisa asam urat loh karena minyak asam, tepungnya juga asam, tanpa serat yang cukup itu menyebabkan asam urat,” jelas Zaidul.
Tentang Makanan dan Minuman Fermentasi
Zaidul kemudian menjawab perkara makanan dan minuman fermentasi. Menurutnya, dalam Al-Quran dijelaskan bahwa di surga pun ada khamr (tuak) yang tidak memabukkan.
“Khamr itu kan mungkin kalau bahasa kita tuak ya, arak, itu kan fermentasi. Di surga ada khamr yang tidak memabukkan.”
Zaman dulu, lanjut Zaidul, sebelum ada larangan haram dari Allah, orang-orang Arab kerap membuat khamr dengan batang kurma yang dibelah tengahnya, dimasukkan air, dan ditambahkan kurma. Proses fermentasi membuat olahan ini menjadi minuman beralkohol atau khamr.
Di samping minuman beralkohol, banyak pula makanan yang melalui proses fermentasi tapi tidak haram dan tidak memabukkan. Misalnya makanan khas Korea, kimchi.
“Berarti makanan fermentasi tuh sehat enggak? Sangat sehat, makanya tidak heran kimchi, meski tidak semua orang suka, itu dinobatkan jadi makanan tersehat di dunia karena fermentasi. Tempe fermentasi juga, tape juga bagus,” katanya.
Advertisement
Setop Konsumsi Makanan yang Mengandung Lemak Trans
Pada dasarnya, asam urat merupakan penyakit akibat banyaknya uric acid di badan. Uric acid adalah produk limbah alami yang ditemukan dalam tubuh.
Pengidap penyakit asam urat perlu menghindari beberapa jenis makanan yang dapat memperparah kondisinya.
“Asam urat pada dasarnya kan dari asal katanya ‘asam’ jadi terlalu banyaknya uric acid yang muncul di badan tentunya yang paling sering itu dari produk-produk yang mengandung lemak trans,” kata Zaidul dalam video lainnya.
Lantas, bagaimana cara memperbaiki kondisi tubuh agar terbebas dari penyakit asam urat?
Terkait hal ini, Zaidul menyarankan untuk setop konsumsi produk-produk yang mengandung lemak trans atau lemak jahat seperti gorengan.
“Produk yang mengandung lemak trans saran saya itu disetop. Nah bagaimana cara memperbaikinya? Dengan Pare dan sereh itu sangat baik, air harus asup lebih banyak,” kata Zaidul.
Konsumsi Makanan yang Bersifat Basa
Dia pun menyebutkan beberapa makanan yang perlu dikurangi atau disetop dulu oleh pengidap penyakit asam urat yakni:
- Produk yang mengandung tepung
- Nasi
- Gula pasir
- Daging-dagingan.
“Berikan tubuhnya alkaline forming food, itu beberapa jenis makanan yang sifatnya basa. Termasuk juga kalau mau coba bisa blender kacang panjang sama seledri, nah itu InshaAllah bisa membantu juga,” jelas Zaidul.
Advertisement