Pertama di Dunia, Ilmuwan Ini Kembangkan Cara Lawan Alzheimer

Penelitian ini dimaksudkan untuk melawan partikel yang dianggap sebagai penyebab Alzheimer

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Sep 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2018, 18:00 WIB
Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Para ahli sedang mengembangkan cara baru untuk melawan Alzheimer. Penelitian ini diklaim sebagai yang pertama kali di dunia.

Melansir New York Post pada Kamis (27/9/2018), penelitian ini bertujuan untuk menargetkan partikel beracun yang memicu penyakit otak. Pekerjaan mereka mengarahkan tes pengobatan obat baru yang dilakukan pada 2020.

Para ahli di Universitas Cambridge, Inggris dan dari Swedia, mengidentifikasi partikel-partikel ini adalah penyebab utama Alzheimer dan menyusun formula untuk melawan mereka.

Hingga saat ini, obat-obatan yang mencoba mengatasi gejala Alzheimer dan upaya menemukan obat untuk mencegah atau memperlambatnya dianggap gagal.

"Kami telah merancang strategi pertama untuk mengejar penyebabnya," ujar peneliti Cambridge Michele Vendruscolo mengenai temuan yang diterbitkan di Proceedings of National Academy of Sciences ini.

"Harapannya adalah obat baru dapat dikembangkan," tambah Vendruscolo.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

 

Menyingkirkan Protein Penyebab Alzheimer

Kemampuan Telepati
Kemampuan komputer yang ditanamkan kuat di otak kita memungkinkan terjadinya telepati. (iStockphoto)

Otak yang sehat memiliki sistem kendali mutu yang mampu menyingkirkan banyak protein penyebab Alzheimer ini.

Dalam Alzheimer, protein yang disebut oligomer, yang biasanya membantu sel-sel otak berfungsi secara normal, menjadi "nakal" dengan membentuk gumpalan yang membunuh sel-sel saraf yang sehat.

Sebuah penelitian terpisah, oleh Rumah Sakit Universitas Tubingen di Jerman, menunjukkan bahwa dua setengah jam seminggu olahraga dapat menunda efek Alzheimer.

Skor penilaian otak orang yang melakukan aktivitas fisik seperti berenang dan berlari selama 150 menit semingg dianggap lebih baik.

Seiring waktu, otak mulai menyusut dan menyebabkan kegagalan memori, serta perubahan kepribadian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya