Liputan6.com, Jakarta Banyak orang yang meremehkan gangguan tidur. Padahal, masalah ini sudah waktunya ditangani secara lebih serius.
Mengutip Men's Health, Senin (19/2/2018), mereka yang melaporkan memiliki kesulitan untuk tidur ternyata memiliki risiko lebih besar untuk mengalami Alzheimer di masa tuanya. Temuan studi ini dimuat dalam jurnal Neurology.
Baca Juga
Dalam studi ini, para peneliti merekrut 101 orang dengan ingatan dan pikiran yang sehat. Namun, 101 orang ini juga dianggap berisiko mengembangkan Alzheimer--bisa karena riwayat keluarga atau karena mereka membawa gen yang meningkatkan risiko kondisi tersebut.
Advertisement
Lalu, para peneliti menyurvei kualitas tidur 101 orang tadi, mengambil sampel cairan tulang belakang untuk dites penanda Alzheimer.
Â
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Faktor risiko
Hasilnya? Mereka yang memiliki kualitas tidur lebih buruk, tidurnya lebih bermasalah, dan lebih mengantuk di siang hari memiliki lebih banyak penanda Alzheimer pada cairan tulang belakangnya dibandingkan yang kualitas tidurnya lebih baik.
Menurut penulis penelitian, Barbara B Bendlin, PhD, hal ini bisa saja disebabkan tidur yang kurang atau terganggu mengacaukan sistem pembersihan otak yang seharusnya menyingkirkan protein penanda Alzheimer sebelum mereka memiliki kesempatan untuk menumpuk.
Walau tidak semua orang yang memiliki gangguan tidur berpotensi mengembangkan Alzheimer, tetap saja temuan ini mengindikasikan, tidur adalah faktor risiko untuk kondisi tersebut.
Advertisement